Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fadil Imran

Ternyata Jenderal Asal Makassar Irjen Fadil Imran Keturunan Raja Gowa Termasyur Karaeng Mangngutungi

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran adalah keturunan dari Raja Gowa IX, Daeng Matanre Karaeng Mangngutungi Tumapa’risi Kallonna.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran 

Pada masanya, Ibukota Sombaopu dibangun dan dikembangkan sehingga mencapai kemajuan sebagai bandar niaga terbesar, bukan hanya di Nusantara bahkan di Asia Tenggara.

Kedatangan orang Portugis di Makassar telah banyak mendapati kapal-kapal orang Makassar yang berkeliaran di sekeliling nusantara, bahkan sampai di India, Siam (Muangthai) dan Filipina Selatan (Mindanao).

Baca juga: Pernah Diancam Ingin Dibunuh, Jenderal Asal Makassar Fadil Imran tak Takut Tapi

Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke Makassar dan banyak menjalin hubungan persahabatan dan hubungan dagang dengan Kerajaan Gowa.

Masuknya orang asing ke Makassar membuat Karaeng Tumapakrisik Kallonna harus lebih hati-hati.

Karaeng Mangngutungi membangun Benteng pertahanan di Somba Opu pada tahun 1512.

Benteng itu kemudian direnovasi oleh Raja Gowa X Tunipallangga Ulaweng menjadi tembok bata yang lebih kokoh.

Kemudian di sepanjang pesisir juga dibangun beberapa anak benteng, seperti Benteng Tallo, Ujung Pandang, Mariso, Panakkukang, Garassi, Galesong, Barombong, Anak Gowa dan Benteng Kalegowa.

Karaeng Tumapakrisik Kallonna yang terkenal keberaniannya, juga berusaha memperluas wilayah kekuasaannya.

Baca juga: Deddy Corbuzier Blak-blakan Sebut Gila Nekat, Irjen Fadil Imran: Kalau Menuntut Kita Gila-gilaan

Atas usahanya itu, Karaeng Tumapakrisik Kallonna berhasil menaklukkan beberapa negeri, seperti Garassik, Katingang, Siang (Pangkaje’ne), Sidenreng, Marusu, Bulukumba, Selayar, Panaikang, Mandalle, Cempaga, Polongbangkeng,, dll.

Baginda mengadakan traktat dengan Raja Marusu yang digelar Karaeng Loe ri Pakere’ dan Raja Bone La Ulio BottoE MatinroE ri Itterung dan Karaeng Loe ri Bajeng.

Selanjutnya baginda jadikan negeri Sanrobone, Jipang, Galesong, Agang Nionjok (sekarang Tanete), Kahu, Pakombong sebagai Kerajaan Palilik.

Gowa dibawa Karaeng Tumapakrisik Kallonna juga pernah berperang melawan Tallo yang saat itu dijabat oleh Mangayaoang Berang Karaeng Pasi yang lasim disebut Karaeng Tunipasuru.

Dalam peperangan itu, Raja Tallo dibantu oleh I Mappasomba Daeng Uraga, Karaeng Loe ri Pakere dan Daeng Passari Karaeng Loe ri Bajeng.

Dalam peperangan itu, Tallo dan sekutunya kalah.

Baca juga: Jenderal Asal Makassar Fadil Imran Ternyata Kemana-mana Bawa Rantang Istri Takut Kartu Merah

Saat itu pula dibuat perjanjian perdamaian yang kekal yang artinya: “Barangsiapa yang hendak mencoba memperselisihkan Gowa dan Tallo, akan dikutuk oleh Dewata”.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved