Fadil Imran
Ternyata Jenderal Asal Makassar Irjen Fadil Imran Keturunan Raja Gowa Termasyur Karaeng Mangngutungi
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran adalah keturunan dari Raja Gowa IX, Daeng Matanre Karaeng Mangngutungi Tumapa’risi Kallonna.
Dari upaya Karaeng Tumapakrisik Kallonna, Gowa tidak hanya dikenal sebagai kerajaan agraris tapi juga kerajaan Maritim.
Masa kepemimpinan Karaeng Mangngutungi , Gowa berhasil mencapai kemajuan di berbagai bidang utamanya di bidang sosial, ekonomi dan politik.
Dermaga yang telah dibangun juga mengalami perkembangan pesat.
Apalagi setelah Malaka jatuh di tangan Portugis pada tahun 1512, maka perhatian pedagang dari luar negeri beralih ke Dermaga Somba Opu.
Pada tahun 1512 orang-orang melayu minta izin untuk berniaga di Makassar disusul Bangsa lainnya, seperti orang Portugis, Spanyol dan Belanda serta bangsa lainnya.
Baca juga: Dulu Tak Bisa Bayar Kuliah di Unhas, Jenderal Asal Makassar Fadil Imran Bongkar Kisahnya
Kedatangan mereka ke Somba Opu, karena di Wilayah Timur Nusantara ini sangat kaya akan rempah-rempah.
Kemajuan yang telah dicapai oleh Gowa saat itu, sehingga Karaeng Tumapakrisik Kallonna mengangkat beberapa pejabat kerajaan yang menduduki jabatan strategis, seperti jabatan syahbandar (Subannara) yang dipercayakan pada Daeng Pammatte.
Ia juga mengangkat Tumailalang yang bertugas mengurusi kepentingan kerajaan, dan mengangkat beberapa Gallarrang atau kepala kampung di wilayah Kerajaan Gowa.
Disamping itu, Karaeng Tumapakrisik Kallonna merintis adanya upaya pencatatan beberapa peristiwa bersejarah dalam lingkungan Kerajaan Gowa – Tallo.
Untuk membuat catatan seperti yang diinginkan itu, Karaeng Mangngutungi menyuruh Daeng Pamatte untuk menciptakan aksara Makassar.
Aksara ini kemudian dikenal dengan nama Aksara Lontara.
Baca juga: Jenderal Asal Makassar Fadil Imran Tegaskan Kasus Chat Rizieq-Firza Jalan Terus,Reaksi Denny Siregar
Dengan adanya Aksara Lontara inilah, maka mulai saat itu, telah dicatat beberapa peristiwa penting dalam sebuah buku yang disebut Lontara Bilang (kronik).
Dari catatan bersejarah inilah yang menjadi sumber sejarah outentik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Lontara Bilang yang ditulis itu kini dikenal dengan nama Lontara Bilang Gowa Tallo.
Dalam masa pemerintahan Karaeng Tumapakrisik Kallonna, Kerajaan Gowa telah menggoreskan arti penting bagi sejarah ketimuran Nusantara khususnya di bagian Timur Indonesia.