KTNA Wajo
Konsultan Ahli MPM Muhammadiyah: Merusak, Ajak Petani Tinggalkan Pupuk dan Pestisida Kimia
Dr Syafii Latuconsina menyeru petani beralih menggunakan agro input yang ramah lingkungan atau beralih ke pertanian organik
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: AS Kambie
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pupuk kimia dan pestisida hanya memberi manfaat sesaat.
Pupuk kimia hanya terlihat menyuburkan tanaman padi, tapi setelah itu tanah semakin rusak.
"Sudah saatnya sitem pertinian yang selama ini dilaksanakan dengan mengandalkan pupuk kimia dan pestisida kimiaditinggalkan. Penggunaan pupuk dan pestisida kimia terbukti sangat berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan," tegas Konsultan Ahli Petanian Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhamadiyah, MPM Muhammadiyah, Dr Syafii Latuconsina, di hadapan ratusan petani dalam Sarasehan Petani Wajo di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo.
Konsultan Ahli Pertanian asal Yogyakarta itu menyeru petani beralih menggunakan agro input yang ramah lingkungan atau beralih ke pertanian organik.

Sarasehan dibuka Bupati Wajo Dr Amran Mahmud SE MSi menjelang, Salat Jumat, 15 Oktober 2021.
Sarasehan diikuti petani yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan Wajo, KTNA Wajo.
Acara yang digagas KTNA Wajo tresebt dihadiri 182 tokoh petani dari seluruh kecamatan.

Menurut Ketua KTNA Wajo Syaharuddin, acara yang di laksanakan di ruang pola kantor bupati ini diselenggarakan karena KTNA Wajo telah berhasil memenangkan pin emas atas keberhasilan mengembangkan sistim pertanian terintegrasi atau integrated farming.
Pengembangan sistem pertanian terintegrasi ini juga merupakan salah satu program unggulan Bupati Wajo Amran Mahmud dalam meningkatkan pendapatan petani sekaligus mengamankan ketahanan pangan masyarakat.
Usai Salat Jumat di masjid di komplex pemda , peserta ke Kecmatan Sabbang Paru menyaksikan panen di lahan demontration plot, panen demplot, di lahan pertanian terpadu Kecamatan Sabbang Paru.
"Tanaman padi yg di panen ini sudah tidak lagi menggunakan pupuk kimia dengan produksi sekitar 7,5 ton dari masim sebelumnya yang janya berproduksi 4 ton", ujar Ketua KTNA Wajo Ir Syaharudin.
MPM Muhammadiyah sangat getol mengampanyekan pupuk organik sejak puluh tahun silam.
Bukan hanya kampanye, MPM Muhammadiyah sudah memiliki ratusan kelompok tani dan nelayaan binaan di Sulsel, yang semuanya tidak lagi memakai pupuk kimia dan pestisida kimia.
Awal Oktober lalu, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, MPM PP Muhammadiyah, Dr Nurul Yamin, didampingi Dr Syafii Latuconsina panen perdana ikan kolam organik di Desa Carawali, Sidrap, Sulawesi Selatan, Minggu (3/10/2021).
Kehadiran Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr Nurul Yamin di Sidrap sekaligus meresmikan pusdiklat pertanian terpadu di Desa Carawali.(*)