Dulu Posisi Ketiga Dunia, Kini Produksi Kakao Sulsel Diurutan Keenam
Produksi kakao di Sulsel tidak produktif disebabkan oleh banyaknya hama tanaman yang menyerang kakao.
Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Saldy Irawan
Berlangsung daring di Lt 2 Studio Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanaman kakao," ungkap Ayu.
Ia meneneliti penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada kakao.
"Penyakit ini menyerang pada jaringan xilem dan perjalanannya lambat karena disebabkan oleh patogen jamur," jelasnya.
Penelitian ini mengantar Ayu Kartini Parawansa mencapai gelar doktor tahun 2012.
"Penyakit ini menjangkit dan lama-kelamaan kakao akan mati," tutur Ayu.
Selain VSD ada lagi penyakit sering menyerang tanaman kakao yakni busuk buah.
Menurutnya, hampir semua tanaman terpengaruh dengan perubahan iklim.
"Tentu perubahan iklim ini akan berdampak bagi seluruh negara di dunia," kata Ayu.
Curah hujan yang tinggi inilah yang menimbulkan banyak penyakit karena tinggi pula kelembaban udara.
"Seperti halnya pada manusia, jika musim hujan sistem imun kita mudah terserang penyakit disebabkan oleh jamur," katanya.
Begitu juga pada musim kemarau pasti ada penyakit baru yang muncul.
"Jadi kita harus siap dari segala situasi dan kondisi," tuturnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com - Kasdar
