Emak-emak Harus Waspada Jika Perut Suami Buncit, Tanda Hormon Testosteron Turun, Gairah Juga Turun
Ada banyak faktor yang mempengaruhi gairah seksual terhadap pasangan. Tidak hanya kebugaran tubuh tapi juga psikis.
TRIBUN-TIMUR.COM - Emak-emak patut waspada jika menemukan kondisi suami seperti ini.
Kebutuhan akan seksual Pasangan Suami Istri jadi aktivitas yang harusnya rutin dikomunikasikan.
Jika salah satu dari pasangan kita terlihat tak bersemangat untuk melakukan urusan ranjang yang satu itu sebaiknya jadi warning.
Pasalnya gairah ternyata juga dipengaruhi kebugaran pasangan.
Ketika kebugaran menurun akan mempengaruhi gairah seksual. Namun, tidak sebaliknya.
Tidak semua hilangya gairah seksual berhubungan dengan kebugaran tubuh.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi gairah seksual terhadap pasangan. Tidak hanya kebugaran tubuh tapi juga psikis.
“Ketika kita bicara gangguan seksual tidak hanya pria, gangguan seksual juga mengenai wanita. Termasuk hilangnya gairah bisa pada pria dan wanita. Problemnya, mengapa hal itu bisa berkurang?,” kata Medical Sexologist dr. Binsar Martin Sinaga FIAS dalam talkshow edukasi seksual yang diselenggarakan Wartakotalive, dan Tribun Network dengan tema ‘Gangguan Kebugaran Tubuh dan Hilangnya Gairah Lelaki’, pada kamis malam (14/10/2021).
Ia menjelaskan, salah satu faktor yang memegang peranan penting terhadap kebugaran pria adalah jumlah hormon testoseron yang normal.
Jumlah hormon testosteron yang normal pada pria berada pada angka 400 – 700 ng/dL (nanogram per desiliter).
Jika ditemukan kadar testosteron dibawah 400 ng/dL, artinya hormon tersebut sudah menurun.
Bila diabaikan akan menimbulkan gejala yang terlihat secara kasat mata. Selain itu, akan mempengaruhi gairah seksual.

Secara kasat mata, seorang pria yang memiliki kadar hormon testosteron yang normal terlihat bahagia, pikiran lebih tajam, percaya diri, peningkatan massa otot dan tulang yang kuat sehingga postur akan terlihat lebih tegap, banyak energi, jantung sehat, serta bila memiliki pasangan akan terasa ereksi dan libido yang sehat.
Sebaliknya, ketika kadar testosteron berkurang akan terlihat rasa lelah yang terus menerus, depresi, peningkatan jaringan lemak terutama di bagian perut, postur terlihat tidak tegap, libido rendah dan peningkatan risiko DE (disfungsi ereksi), peningkatan risiko osteoporosis, serta risiko Alzheimer.
Ia menjelaskan, berapapun usianya, hormon testosteron memegang peranan penting. Namun, seiring usia hormon ini juga akan mengalami penurunan.