“Testosteron meningkat sampai 35 tahun. Semakin bertambahnya usia, akan berkurang. Walaupun tiap orang berbeda-beda kadar penurunannya,” paparnya.
Dokter Binsar praktek di Sex and Men’s Health Clinic Raditya Medical Centre di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Clinic Bogor.
Klinik ini dapat menangani gangguan seksual, masalah infertilitas, termasuk micropenis.
Konsultasi juga dapat dilakukan jarak jauh dengan melalui Whatsapp ke nomor 0813 8231 7586 (hanya chat jangan menelpon).
Dokter Binsar mengatakan, hormon testosteron umumnya diidentikan dengan pria. Padahal wanita juga memiliki hormon ini walaupun jumlahnya sedikit. Wanita lebih dipengaruhi hormon estrogen.
dr Binsar Martin Sinaga FIAS Medical Sexologist (warta kota)
Testosteron memiliki peranan dan fungsi-fungsi penting bagi pria. Terutama mengatur dorongan seksual (libido).
“Begitu kadar testosteron berkurang pasti gairah seksual hilang,” ujar dokter yang menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Pada pria yang sakit kronis seperti memiliki sakit jantung, diabetes mellitus, ketika dicek kadar hormon testosteron akan menurun. Sehingga gairah seksual juga akan menurun.
“Secara normal, ketika usia mulai kepala 5, hormon testosteron akan berkurang. Namun sebelum usia 50 tahun, tapi si pria itu sudah memiliki penyakit kronis, testosteron juga menurun. Semakin banyak penyakit, keinginan seks semakin berkurang,” jelas dr. Binsar.
Ia mengatakan, penelitian menyimpulkan, 1 dari 3 pria yang mengalami sindrom metabolik mengalami kekurangan testosteron. Munculnya sindrom metabolik ada 3 parameter, yakni adanya hipertensi, adanya kenaikan kolesterol dan kenaikan gula darah.
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Parameter tersebut merupakan ‘ibu’ dari penyakit tidak menular kronis.
Gambaran proses penuaan dan terjadinya sindrom metabolik akan terlihat ketika badan menjadi obesitas sentral (perut membuncit).
“Tubuh pria yang tidak bugar akibat testosteron yang menurun, gairah seks yang berkurang, ereksi juga menurun kekerasanya, dalam artian pembuluh darah sudah terganggu. Termasuk pembuluh darah ke penis,” paparnya.
Kekerasan penis saat ereksi bisa terlihat dari gambaran dan derajat 1-4. Semakin menurun angkanya, ereksi semakin lemah.
Derajat 1 seperti tape yang lembek, derajat 2 seperti pisang, derajat 3 seperti sosis, dan derajat 4 (normal) seperti timun yang keras. (lis)