Ngovi Tribun Timur
Cerita Founder Warung Sedekah Makassar, Terbentuk Usai Gempa Palu
Founder Warung Sedekah Makassar, M Ridho Nugraha berbagi cerita bagaimana awal mulai WSM terbentuk.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
Tidak disangka, semuanya anak-anak muda.
"Dari situ, kita lihat kepedulian anak muda ternyata sangat tinggi untuk kegiatan sosial," ucapnya.
Kegiatan perdana WSM pun dilakukan.
Yakni berbagi makanan setiap hari jumat di masjid.
"Biasanya komunitas lain berbagi makanan di jalanan. Tapi, kami memilih masjid," ucapnya.
Alasannya, mereka ingin menghidupkan kembali silaturahmi antar jamaah masjid.
"Kami manfaatkan salat Jumat untuk kumpul bersama, bercengkrama dan makan bersama," tuturnya.
Kegiatan berbagi di hari Jumat ini pun menyasar masjid-masjid yang berbeda.
Lebih lanjut, Ridho bercerita bagaimana persiapan relawan sebelum memulai kegiatan perdananya.
"Kita mulai mengumpulkan uang, berbelanja makanan di pasar, memasak kemudian membagikannya," jelasnya.
Dikatakannya, bentuk sedekah apapun ia terima.
"Kalau tidak punya uang, kalian bisa bersedekah tenaga," ucapnya.
Ia juga bercerita, saat baru tiga bulan terbentuk WSM sudah mulai terjun langsung saat terjadi bencana.
Salah satunya pada saat banjir di Maros.
WSM membagikan 600 nasi kotak untuk korban bencana banjir.
Hingga sekarang, WSM tetap kokoh berdiri.
Dengan tagline-nya, dari ummat ke ummat.
Ridho pun berharap, WSM bisa berumur panjang.
Menjadi ladang pahala bagi semua orang-orang yang turut terlibat.
"Semoga WSM mampu menginfluence semua orang. Tidak hanya di Makassar. Tapi seluruh Indonesia," imbuhnya. (*)