Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngovi Tribun Timur

Cerita Founder Warung Sedekah Makassar, Terbentuk Usai Gempa Palu

Founder Warung Sedekah Makassar,  M Ridho Nugraha berbagi cerita bagaimana awal mulai WSM terbentuk.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur
Founder Warung Sedekah Makassar, M Ridho Nugraha saat menjadi narasumber Ngobrol Virtual Seri #56 Tribun Timur, Rabu, (13/10/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warung Sedekah Makassar (WSM) memasuki tahun ketiga sejak berdiri di tahun 2019.

Founder Warung Sedekah Makassar,  M Ridho Nugraha berbagi cerita bagaimana awal mulai WSM terbentuk. 

Diawali dengan gempa palu tahun 2018, M Ridho terketuk hatinya untuk membantu korban.

Rasa kepedulian yang tinggi, membuatnya terjun langsung ke lokasi gempa. 

Tidak sendiri, ia bersama teman-temannya menjadi sukarelawan untuk membantu korban palu waktu itu. 

Melihat suasana gempa palu waktu itu, membuat Ridho mulai berpikir. 

Bagaimana membentuk sesuatu yang berdampak besar untuk orang-orang yang membutuhkan. 

Ia mulai memikirkan ide-ide untuk membuat kegiatan yang bermanfaat. 

"Di awali gempa palu 2018, ide untuk membuat Warung Sedekah Makassar ini muncul di pikiran saya," kata Ridho saat menjadi narasumber Ngobrol Virtual Seri #56 Tribun Timur, Rabu, (13/10/2021). 

Dikatannya, ide itu memang muncul tahun 2018.

Namun, ia masih ragu untuk memulai secara nyata. 

"Barulah WSM resmi berdiri pada Jumat, (11/01/2019)," ujarnya. 

Ridho pun mulai mengajak teman satu persatu dan memulai rapat pertama. 

Hasilnya, mereka sepakat membuka pendaftaran volunteer melalui media sosial. 

"Pembukaan pertama, ada 11 volunteer," ucapnya. 

Tidak disangka, semuanya anak-anak muda. 

"Dari situ, kita lihat kepedulian anak muda ternyata sangat tinggi untuk kegiatan sosial," ucapnya. 

Kegiatan perdana WSM pun dilakukan. 

Yakni berbagi makanan setiap hari jumat di masjid. 

"Biasanya komunitas lain berbagi makanan di jalanan. Tapi, kami memilih masjid," ucapnya. 

Alasannya, mereka ingin menghidupkan kembali silaturahmi antar jamaah masjid.

"Kami manfaatkan salat Jumat untuk kumpul bersama, bercengkrama dan makan bersama," tuturnya. 

Kegiatan berbagi di hari Jumat ini pun menyasar masjid-masjid yang berbeda. 

Lebih lanjut, Ridho bercerita bagaimana persiapan relawan sebelum memulai kegiatan perdananya. 

"Kita mulai mengumpulkan uang, berbelanja makanan di pasar, memasak kemudian membagikannya," jelasnya. 

Dikatakannya, bentuk sedekah apapun ia terima. 

"Kalau tidak punya uang, kalian bisa bersedekah tenaga," ucapnya. 

Ia juga bercerita, saat baru tiga bulan terbentuk WSM sudah mulai terjun langsung saat terjadi bencana. 

Salah satunya pada saat banjir di Maros. 

WSM membagikan 600 nasi kotak untuk korban bencana banjir. 

Hingga sekarang, WSM tetap kokoh berdiri. 

Dengan tagline-nya, dari ummat ke ummat. 

Ridho pun berharap, WSM bisa berumur panjang. 

Menjadi ladang pahala bagi semua orang-orang yang turut terlibat. 

"Semoga WSM mampu menginfluence semua orang. Tidak hanya di Makassar. Tapi seluruh Indonesia," imbuhnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved