Human Interest Story
Perjuangan Daeng Liwang, Kayuh Sepeda 52 Km Demi Jualan Kacang Rebus
Daeng Liwang penjual kacang rebus dari Galesong, Takalar. Ia bersepeda sekira 52 kilometer dari rumahnya menuju Kota Makassar.
Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Daeng Liwang penjual kacang rebus dari Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan.
Ia bersepeda sekira 52 kilometer dari rumahnya menuju Kota Makassar.
Biasa menempuh perjalanan dua hingga tiga jam.
Jika capek mengayuh, ia sesekali singgah istirahat.
Jarak tak membuat dirinya patah semangat mencari nafkah.
Ayah empat anak ini menjual kacang rebus hingga larut malam.
"Saya berangkat dari rumah pukul 16.00 sore," katanya.
Jajanannya dijual Rp 10 ribu setengah liter.
Selain itu, ia juga menjual telur asin Rp 4 ribu per butir.
"Saya tidak punya kebun, kacang saya beli dan jual kembali," tutur Daeng Liwang.
Ia membeli 20 kilogram kacang rebus dari pengepul.
Lalu dibawa keliling menyusuri lorong-lorong di Makassar.
Sepeda tua miliknya dibekali dua bakul tempat menaruh kacang.
Kemudian di atas kacang disimpan telur asin.
Daeng Liwang kembali lagi ke Takalar pukul 22.00 Wita malam.