Tarian Maggiri
Mengenal Tarian Maggiri, Tarian Mengerikan dari Tanah Bugis yang Masih Dipertahankan Hingga Sekarang
Tarian ini konon mengandung magis yang teramat kuat sehingga tak sembarang orang bisa melakukannya
Rangkaian prosesi lain yang tak kalah menarik dari tarian Maggiri yaitu ketika tarian dimulai.
Tarian Maggiri diawali dengan iringan suara gendang kemudian Bissu membawa Alusu ke tengah arena dengan menginjak kain putih yang terbentang.
Bissu terus melakukan gerakan diiringi suara gendang. Suara gendang yang mengalun merdu terkadang pelan dan cepat sesuai kebutuhan ritual.
Alusu yang dibawa Bissu terus digoyang-goyangkan perlahan hingga menimbulkan suara- suara kecil yang hampir tak dengar tenggelam oleh suara gendang yang terdengar keras.
Suara dari Alusu menjadi penghantar jalannya doa.
Bissu terus bergerak dan berputar-putar secara perlahan hingga kemudian berhenti dan meletakan Alusu ke lantai. Bissu mengambil Alameng sejenis keris yang dibungkus sarung dan mengeluarkan Alameng dari sarungnya dan terus menari bersama Alameng di tangannya.
Alameng yang dipegang di tangan kanannya terus melakukan beberapa gerakan seperti mengacungkan ke depan ke kiri, dan ke kanan dan akhirnya dimasukan Alameng kembali ke dalam sarungnya.
Gerakan lain dalam tarian Maggiri yang menajubkan adalah saat gerakan keris diambil dari sarungnya. Ketika itu Bissu dalam keadaan trans dibawah pengaruh alam sadar.
Ketika dalam keadaan trans itulah Bissu mengeluarkan keris dari sarungnya. Keris awalnya dipandangi penuh konsentrasi, namun gerakan selanjutnya yang dilakukan secara tiba-tiba.
Yang menakjubkan adalah adegan dimulainya keris yang diiris-iriskan ke tangannya. Aneh tangan yang diiris-iris dengan keris tidak meninggalkan luka atau darah sedikit pun.
Suara gendang makin kencang adegan menusuk-nusukan ke bagian tubuh lainnya makin cepat dan tiba-tiba hampir semua bagian tubuh ditusuk-tusuk dengan keris dengan keras dan berlangsung cukup lama.
Adegan dalam pertujukan tarian Maggiri yang dilakukan oleh para Bissu dianggap kemasukan roh dan mendapat kemampuan kebal pada senjata tajam. Penari Maggiri memiliki ilmu kebal senjata tajam dan terlihat seperti atraksi yang biasa dilakukan dalam atraksi Debus.
Setelah beberapa saat gerakan tusuk dengan keris makin lambat. Bissu kemudian menuju ke baskom berisi air dan dedaunan dan berlutut dan mengacungkan keris ke atas sebagai penghormatan terakhir.
Adegan ini pertanda pertunjukan tari Maggiri berakhir dengan ditutup memasukan keris ke sarungnya. Alameng dan beberapa helai daun yang sudah basah dari dalam baskom kemudian memercikkaan airnya ke berbagai arah sambil tetap melakukan gerakan-gerakan dalam tarian Maggiri.
Percikan air dari daun yang sudah basah tersebut pertanda prosesi tarian Maggiri telah selesai dilakukan.
Wajah Bissu yang menarikan tarian ini basah oleh keringat mengingat lamanya tarian ini dilakukan. Badan Bissu kembali ke keadaan semula sebagaimana manusia biasa dan tidak kebal lagi terhadap senjata keris. (*)