Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timor Leste

Cek Fakta Warga Timor Leste Menyesal Salah Pilih Saat Referendum 1999 dan Menderita di Pengungsian

Namun setelah cek fakta, tak sepenuhnya benar jika warga Timor Timor yang memilih pro-integrasi menderita dan tidak dipedulikan pemerintah Indonesia

Editor: Arif Fuddin Usman
kompas.com
Rumah pengungsi Timor Timur di Nusa Tenggara Timur. Namun setelah cek fakta, tak sepenuhnya benar jika warga Timor Timor yang memilih pro-integrasi menderita dan tidak dipedulikan pemerintah Indonesia 

Pembangunan tahap III ini rencananya dilaksanakan di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu sebelumnya telah mengusulkan pembangunan rusus sebanyak 450 unit.

Ini terdiri dari 400 unit untuk masyarakat di daerah perbatasan dan 50 unit untuk asrama BRIMOB.

Dari usulan tersebut, baru 300 unit yang disetujui untuk dibangun secara bertahap pada tahun 2020-2021.

Referendum Timor Leste

Dikutip dari Intisari-online.com Senin 20 September 2021, tanggal 30 Agustus 1999 digelar referendum di Timor Timur.

Referendum berlangsung 13 hari setelah peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Akhirnya, provinsi ke-27 Indonesia itu lepas dari negara tercinta ini dan memperoleh status resminya sebagai negara pada 20 Mei 2002.

Sebanyak 94.388 orang atau 21,5 persen penduduk Timor Timur memilih tetap bergabung dengan Indonesia.

Sedangkan mayoritas 344.580 orang atau 78.5 persen warga Timor Timur memilih merdeka.

Kemudian mereka yang memilih tetap menjadi bagian dari Indonesia berbondong-bondong mengungsi, menyeberang ke Nusa Tenggara Timur.

Menurut data Sekretariat Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Provinsi NTT tahun 2005, seperti melansir dari CNN Indonesia, tinggal di Kabupaten Belu.

Sebanyak 11.176 orang di Timor Tengah Utara, dan 11.360 orang di Kupang. Total pengungsi tercatat berjumlah 104.436 orang.

Dalam sebuah postingan di media sosial Instagram di akun papua_talk terlihat gambaran Desa Manusat, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Rumah berdinding bambu atau kayu beratapkan daun lontar berlantaikan tanah, dengan tanah gersang di sekeliling rumah, serta bebatuan besar di sekitarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved