Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Timur

Marzuki Wadeng Mengundurkan Diri, Taufan Pawe Tunjuk Andi Hatta Marakarma Pimpin Golkar Luwu Tmur

DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, akhirnya mempercayakan politisi senior Andi Hatta Marakarma turun gunung memimpin konsolidasi kader

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
Golkar Slsel
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Taufan Pawe memberikan surat tugas Plt Ketua DPD II Partai Luwu kepada Andi Hatta Marakarma pada Januari 2021 lalu 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, akhirnya mempercayakan politisi senior Andi Hatta Marakarma turun gunung memimpin konsolidasi kader di Kabupaten Luwu Timur.

Andi Hatta ditunjuk jadi pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD II Golkar Luwu Timur.

Mantan Bupati Luwu Timur dua periode itu ditugaskan menyelesaikan ribut-ribut kader Golkar Lutim.

Hatta akan melanjutkan tugas dua Plt ketua sebelumnya yang mengundurkan diri, M Taqwa Muller dan Andi Marzuki Wadeng.

"Insyaallah, kemungkinan hari ini kami keluarkan surat penugasan," kata Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe saat dihubungi Senin (27/9/2021).

Andi Hatta merupakan tokoh asal Kabupaten Luwu Timur.

Ia merupakan mantan Bupati Luwu Timur dua periode. 2005-2010, dan 2010-2015.

Bahkan And Hatta Marakarma juga pernah ditugaskan jadi Penjabat Bupati Luwu Timur pada tahun 2003-2005 oleh Kementerian Dalam Negeri.

Andi Hatta Marakarma juga pernah memimpin Golkar Luwu Timur saat ia masih menjabat sebagai bupati.

Sebelumnya Golkar Sulsel lebih mempercayakan Taqwa Muller memimpin konsolidasi Lutim dibanding Hatta.

Hatta sebelum ditunjuk jadi Plt Ketua Golkar Luwu. 

Kini Golkar meminta Hatta segera turun gunung melakukan konsolidasi kader di Golkar Lutim. 

Dalam sepekan terakhir ini, tensi politik di internal Golkar memanas.

Musda Golkar Lutim berakhir ricuh pada pekan lalu. Peserta memecahkan gelar dan piring di lokasi muda.

Taufan Pawe menilai hal itu dinamika dalam internal organisasi. Baginya hal wajar jika ada perbedaan pandangan dalam organisasi.

"Itu wajar, tinggal kita butuh konsolidasi karena biar bagaimana pun Golkar ini milik kader, terus Golkar bukan milik siapa-siapa," kata Taufan Pawe.

"Kita harus bersama-sama punya semangat hadirkan paradigma Golkar Baru, dalam organisasi begitu ada suka dan tidak suka, ada puas dan tidak puas," sambungnya.

Bagi Taufan Pawe, ribut-ribut di Musda Golkar Lutim hal biasa.

Ia mencontohkan Musda Golkar kabupaten kota sudah selesai di 22 daerah sebelumnya. Tinggal Kabupaten Lutim dan Kota Parepare.

Sementara itu Andi Hatta Marakarma menyampaikan sudah turun ke Kabupaten Luwu Timur Senin (27/9/2021) hari ini.

Hatta turun melakukan konsolidasi kader untuk segera menggelar musda dan melahirkan ketua definitif dan pengurus baru masa bakti lima tahun ke depan.

Marzuki Wadeng Mundur

Kader senior Andi Marzuki Wadeng memutuskan mengundurkan diri sebagai Pelaksana tugas Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Luwu Timur, Minggu (26/9/2021).

Marzuki Wadeng tidak sendiri. La Kama Wiyaka juga mundur sebagai Plt Sekretaris DPD II Golkar Lutim.

Pengunduran dirinya disampaikan melalui Grup WhatsApp Golkar Lutim Minggu (26/9/2021) pagi.

Golkar Luwu Timur sejauh ini sedang mencari pemimpin definitif baru sepeninggal Bupati Lutim saat itu Muh Thorig Husler.

"Dengan segala kerendahan hati, menyatakan terhitung hari ini, saya dan Andi Marzuki Wadeng mengundurkan diri sebagai Plt Golkar Luwu Timur," demikian pesan La Kama Wiyaka dalam Grup yang dilihat Tribun Timur.

Dengan demikian, sudah dua kali utusan DPD I Partai Golkar Sulsel lempar handuk setelah diberi amanah sebagai Plt.

Sebelumnya Muhammad Taqwa Muller juga mundur sebagai Plt Ketua Gokar Lutim awal Agustus 2021 lalu.

Marzuki Wadeng yang dikonfirmasi Tribun Timur membenarkan pengunduran dirinya. Ia menjawab tertawa.

DPD I Golkar Sulsel sedang mencari sosok tokoh Lutim yang berpengaruh untuk ditugaskan menggelar Musda.

Golkar Sulsel kini melirik Andi Hatta Marakarma untuk ditugaskan sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Lutim untuk segera menggelar Musda.

"Kita harus segera melakukan musda di Luwu Timur. Mesti ada orang asli sana yang bisa melanjutkan, ya lebih bagus, biasanya Opu Hatta lebih bagus, tidak ada masalah. Yang penting bagaimana bisa selesai lebih bagus," kata Marzuki.

Sementara itu mantan Sekretaris DPD II Golkar Lutim Andi Muhammad Zulkarnain mengatakan kader tidak pernah mempersalahkan siapapun utusan DPD I Golkar Sulsel.

Akan tetapi kader hanya mempermasalahkan kebijakan ataupun keputusan Plt Ketua yang dinilai berat sebelah.

Menurutnya siapapun utusan DPD I Golkar Sulsel akan diterima kader asalkan bisa mengakomodir aspirasi seluruh kader.

"Kita tidak pernah persoalan personalnya, tapi ini persoalan kebijakan yang dihasilkan selalu mengganggu dan buat banyak masalah," kata Zulkarnain.

Mantan Sekretaris era Thorig Husler itu mengatakan Plt ketua harus punya manajemen partai yang baik, jangan hanya memaksakan kehendak yang berpihak pada satu sisi.

"Jangan buat kebijakan mematikan aspirasi dari bawah dan membangun kecenderungan berpihak pada kelompok kecil, siapapun jadi plt kalau mau jalanan perintah titipan DPD I, partai pasti bermasalah," katanya.

Musyawarah Daerah Partai Golkar Kabupaten Luwu Timur berakhir ricuh, Selasa (21/9/2021) sore.

Agenda sidang diwarnai pelemparan piring dan kursi oleh salah seorang peserta musda.

Penelusuran Tribun Timur, kericuhan bermula dari salah seorang peserta berkemeja kotak-kotak putih melempar piring.

Sejumlah kader lainnya merespon berteriak meminta peserta keluar. "Bukan musda ini," teriak seorang kader.

Kericuhan antar kader pun tak terhindarkan. Padahal di atas forum duduk perwakilan DPD I Arfandy Idris.

Kader pun saling berteriak. Bahkan ada yang naik ke atas meja.

Perwakilan DPD I Golkar Sulsel Arfandy Idris pun memutuskan menunda gelaran musda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Saya memutuskan untuk menunda dan saya akan laporkan pada ketua DPD 1," kata fungsionaris DPD I Arfandy Idris saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (21/9/2021) malam.

Anggota DPRD Sulsel itu ditunjuk DPD I memimpin sidang Musda Golkar Lutim.

Arfandy Idris mengatakan DPD I melihat kondisi dan suasana dalam ruang sidang tidak memungkinkan untuk melaksanakan musda.

Ada dua kandidat calon ketua DPD II Golkar Luwu Timur yang telah mengembalikan formulir pendaftaran. 

Keduanya adalah Mahading dan Aripin. 

Namun keduanya membutuhkan surat diskresi dari DPP untuk dapat maju sebagai calon ketua. 

Sebab keduanya tidak memenuhi syarat pencalonan.

Sesuai dengan peraturan organisasi (PO) partai Golkar tentang masa aktif kepengurusan minimal 5 tahun bagi calon ketua. 

Musda Golkar Lutim menambah deretan musda kabupaten kota yang diwarnai ribut-ribut.

Sebelumnya ribut-ribut juga terjadi dalam musda Golkar Sinjai, Tana Toraja, dan Bulukumba. 

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved