KKB Brutal
Seorang Nakes Korban KKB Papua Distrik Kiwirok Belum Ditemukan, Kapolda Diperintah 'Hidup atau Mati'
Tepat 6 hari pascapenyerangan dan kekerasan itu, ternyata seorang nakes bernama Gerald Sokoy belum diketahui keberadaannya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pascapenyerangan KKB terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok meninggalkan luka mendalam bagi Nakes di Indonesia, khususnya Papua.
Seorang suster bernama Gabriela tewas saat diserang KKB secara brutal.
Tepat 6 hari pascapenyerangan dan kekerasan itu, ternyata seorang nakes bernama Gerald Sokoy belum diketahui keberadaannya.
Postingan di akun social Facebook, milik Ali Kabiay , berharap agar Gerald Sokoy cepat di temukan.
“Mari kita sama-sama berdoa dengan segenap hati kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar ade kekasih bisa ditemukan dalam keadaan apapu,” ungkapnya.
Sementara postingan akun Facebook milik Ferdiinal Rombetasik berharap Gerald Sokoy dalam keadan selamat dan dalam lingdungan tuhan.
Disamping itu banyak akun meniliskan “Padalah kitong orang Asli Papua. Kalau memang sudah tidak perlu tenaga medis disana kasih tahu baik, supaya donk bisa pulang ke kelurga di Sentani sini. Bukan Kam mo kejar lalu siksa seperti itu,” bebernya.
sementara itu diketahui hingga saat ini aparat gabungan baik TNI dan Polri masih melakukan upaya pecarian terhada korban hilang.
Tim evakuasi ditembaki
Proses evakuasi, Jenazah suster Gabriella Maelani personel gabungan TNI-Polri sempat mendapatkan Gangguan tembakan dari KKB.
Dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, gangguan tersebut dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah suster Gabriella ditemukan.
Namun, gangguan ini dapat diatasi oleh Personel sehingga jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan disemayamkan di Koramil Kiwirok.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, rencananya evakuasi jenazah ke Jayapura akan dilanjutkan pada hari Sabtu (18/9/2021) besok.
Dengan mengamati cuaca dan keamanan di Distrik Kiwirok.
Untuk diketahui pula bahwa hari ini helikopter TNI jenis Caracal juga telah berhasil mengevakuasi sembilan tenaga kesehatan dari Distrik Kiwirok ke Jayapura.
Kapolda diperintah buru KKB hidup atau mati
Kabaintelkam Polri, Komjen Paulus Waterpauw memerintahkan Kapolda Papua dan jajaran memburu KKB di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Waterpauw menilai tindakan yang dilakukan KKB sangat keji dan tak berperikemanusiaan.
"Kapolda dan jajaran harus bisa memburu pelaku, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Kabaintelkam Paulus, dalam pesan singkatnya, Kamis (16/9/2021).
"Apalagi pemerintah sedang sibuk membangun dan membuka tabir kehidupan masyarakat Papua ke depan," jelasnya.
KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo pada Senin, 13 September 2021 melakukan aksi pembakaran dan menyerang tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Kiwirok.
Selain membakar puskesmas, KKB Lamek Taplo juga membakar sekolah, kantor Bank Papua, pasar hingga rumah guru dan tenaga kesehatan.
Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan menyebutkan KKB di Kiwirok menyerang tenaga kesehatan saat melakukan pengobatan gratis bersama warga di pasar.
"Aksi brutal KKB ini membuat para nakes menyelamatkan diri. Ada 3 orang nakes yang kena luka tusuk dan babak belur dianiaya KKB," jelas Izak.
Sampai saat ini, satu tenaga kesehatan bernama Gilbert Sokoy masih dikabarkan hilang.
Sedangkan Suster Gabriela Meilan (22) ditemukan meninggal dunia.
7 tenaga kesehatan lainnya masih bertahan di Pos TNI Kiwirok untuk menyelamatkan diri.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Paulus Waterpauw Minta Kapolda Papua dan Jajaran Buru KKB Hidup atau Mati
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul 6 Hari Keberadaan Tenaga Kesehatan, Gerald Sokoy Belum Diketahui, Netizen Ramai-ramai Kirim Doa