Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Luhut Pandjaitan

Kisah Cinta Manis Luhut Pandjaitan dan Devi Simatupang Jelang Ulang Tahun Emas Pernikahan

Kisah cinta Luhut Binsar Pandjaitan yang sudah bersama dengan Devi Simatupang sejak 50 tahun lalu.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok luhut b panjdaitan
Luhut Binsar Pandjaitan memperlihatkan kisah cinta bersama istrinya, Devi Simatupang. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dikenal sebagai menteri kepercayaan presiden RI, Joko Widodo.

Selama ini, Luhut selalu menjadi menteri segala bisa.

Hal wajar, sebab Luhut adalah seorang tentara dan pengusaha sukses saat ini.

Saat ini, menteri kelahiran Toba Sumatera Utara ini selalu terlihat ‘garang’ di public.

Tapi, siapa sangka, di balik sosoknya yang gagah dan berwibawa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kisah cinta yang manis bersama istrinya, Devi Simatupang.

Kisah cinta Luhut Binsar Pandjaitan dengan istrinya Devi Pandjaitan br Simatupang tersebut, dia bagikan langsung di akun Facebook resminya, Sabtu (1/12/2018) lantaran dia mengaku mendengar kabar dua pasangan artis sedang proses cerai.

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Bakal Hadiri Toraja Highland Festival di Toraja Utara

Dalam kisah yang dibagikannya, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah menjalin cinta dalam hubungan suami-istri dengan Devi Pandjaitan br Simatupang selama 47 tahun

"Saya setengah dipaksa untuk posting tentang kehidupan berkeluarga. Tanya staf saya, “Pak, kok bisa menikah sampai 47 tahun. Nggak bosan apa?” Akhirnya saya menulis ini karena kebetulan baru 27 November lalu saya merayakan ulang tahun pernikahan saya bersama Devi Pandjaitan br Simatupang yang ke-47. Harapannya, semoga dapat memberi manfaat bagi para pasangan masa kini," tulis Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari artikel Tribun Jabar dengan judul Kisah Cinta Luhut Binsar Pandjaitan dan Istri, Terjalin 47 Tahun, Bersurat saat Tugas di Perbatasan.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika ditanya mengapa perceraian seperti menjadi tren saat ini dan apa alasannya, dia tidak tahu.

Luhut hanya tahu, cinta itu harus dirawat. Jika tidak dipelihara, maka cinta akan luntur.

"Sampai usia saya yang sudah 71 tahun ini, saya masih melakukannya. Di hari Sabtu dan Minggu saya musti cari salah satu restoran untuk makan berdua bersama istri. Ya tentu tempat dan menunya harus ‘canggih’ untuk istri saya tercinta," tulisnya.

Di hari kerja pun, lanjut Luhut Binsar Pandjaitan, kadang dia suka menyelinap diam-diam keluar kantor untuk makan berdua dengan istri di jam makan siang.

Baca juga: Soal Holywings, Luhut: Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Sudah Lapor, Saya Bilang Tutup Saja!

Misalnya seperti pada saat foto yang diambil pada 27 November lalu.

"Kami merayakan ulang tahun pernikahan di sebuah rumah makan. Dan harus diagendakan khusus, karena jajaran di kantor atau rapat-rapat penting selalu siap menemani makan siang saya di kantor setiap hari kerja," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain itu, katanya, dia juga sering berkirim pesan WA yang selalu dibaca istrinya, Devi Pandjaitan br Simatupang meski kadang tidak dibalas.

Yang penting, Luhut memberi kabar bahwa istrinya selalu tahu dia sedang berada di mana.

"Bicara tentang teknologi zaman now, sebenarnya memudahkan komunikasi kita dengan pasangan. Tidak seperti zaman old saat saya muda dulu. Bayangkan, kalau Anda adalah tentara yang harus bertugas di daerah perbatasan Kalimantan-Malaysia di tahun 1970-an," tulis Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia mengaku mengalami masa-masa itu, di mana harus bertugas di daerah operasi misalnya seperti di Desa Nanga Kantuk Kalimantan Barat, atau Kecamatan Paloh yang berbatasan langsung dengan Sarawak.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Ditangkap KPK, Sebelumnya Pernah Sebut Luhut Panjaitan dengan Menteri Penjahit

Waktu itu, lanjutnya, jaringan telepon saja belum tersedia. Maka, surat cintalah yang menjadi andalan.

"Surat itu harus menempuh perjalanan panjang sebelum sampai ke tangan istri, begitu pula surat balasannya. Helikopter TNI adalah satu-satunya moda yang paling memungkinan untuk mengangkut surat cinta kami para prajurit yang bertugas di pelosok belantara perbatasan negara," tulis Luhut.

Setiap minggu, dia rajin menulis surat. Bahkan kadang lebih sering dari itu, ketika rindu melanda.

Tidak jarang, ada setumpuk surat hasil menulis beberapa hari akibat helikopter yang ditunggunya tak kunjung datang.

"Apa boleh buat, tidak ada cara lain untuk mengirim surat. Jalan di sana belum sebagus sekarang, sehingga waktu itu tidak mungkin dikirim lewat darat," tulis Luhut.

Ketika waktu berlalu, Luhut dan istrinya pun menikah di tahun 1971 dan akhirnya dikaruniai sampai 4 orang anak.

Baca juga: Moeldoko & Luhut Dikritik, Ngabalin: Opung-opung & Eyang-eyang Dituduh & Dfitnah, Dimana Logika Kita

Dia paham bahwa tidak pernah mudah menjadi istri seorang anggota TNI yang sering tugas operasi ke luar daerah.

Maka dari itu, melihat anak-anak dan cucu-cucu saya tumbuh dengan baik, membuat Luhut merasa berhutang pada istri. Seorang yang cantik dan pintar, yang rela mengorbankan cita-cita pribadinya demi keluarga.

"Hutang itu saya bayar sampai sekarang dengan berusaha menjadi seorang suami yang belajar menjaga komitmen. Tentu saya tidak sempurna, tapi sebagai laki-laki saya tahu kapan harus memimpin, kapan harus memperhatikan, kapan harus diam, mengalah, dan mendengar," tulis Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia mengatakan, anggapan laki-laki pada dasarnya sulit menjaga kesetiaan itu tidak salah. Tapi pengalaman hidup mengajarkan pada dia bahwa seorang pria bisa belajar untuk berkomitmen.

Maka, ketika dimintai tips oleh seorang staf di kantor, Luhut mengatakan bahwa laki-laki harus belajar menjaga pikiran, menjaga hati, dan menjaga waktu doa setiap hari.

"Dengan demikian usia pernikahanmu akan panjang. Tidak perlu doa yang panjang-panjang. Doa kami saja setiap pagi hanya, “Tuhan berikan kami kekuatan berdua supaya tetap bisa hidup baik dan damai, merawat anak-anak kami merawat perkawinan kami.”tulis Luhut.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Turun, Luhut: Segera Uji Coba Prokes Lewat Aplikasi PeduliLindungi

Luhut Binsar Pandjaitan dan istrinya tidak pernah meminta supaya dijadikan pasangan yang selalu se-iya sekata, karena itu tidak mungkin.

Yang paling mungkin dilakukan dua insan, kata dia, adalah membiarkan waktu yang menguji apakah masing-masing mampu menjaga egonya atas nama cinta.

"Demikian tulisan saya kali ini yang banyak menggunakan perasaan karena bicara tentang cinta. Lain seperti saat kita bicara tentang ekonomi nasional atau konsep poros maritim dunia yang harus banyak berdasarkan data. Tapi kalau bicara tentang cinta, tidak bisa pakai data," kata Luhut menutup tulisannya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved