Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Tak Hanya Makassar, Korban Investasi Bodong Berkedok Arisan Juga Ada dari Pulau Jawa dan Sumatera

Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur Rakhman, saat ditemui di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
ist
Suasana saat puluhan ibu-ibu korban investasi berkedok arisan dan terduga pelaku Lisda (kerudung biru) saat berada di Mapolsek Rappicini, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (15/9/2021) malam. 

"Jadi korban itu memasukkan sejumlah uang kepada terlapor (Lisda) kemudian dijanjikan diberikan keuntungan antara Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per lima hari," sambungnya.

Pihaknya mengaku telah berusaha melakukan proses mediasi terhadap terlapor Lisda dan para korban.

Namun, upaya itu tidak menemui kesepakatan lantaran terlapor Lisda, dianggap tidak dapat melunasi dana yang diinvestasi para korban.

Terlebih, Lisda tidak mampu menunjukkan jaminan, jika ia tidak mampu mengembalikan dana para member atau investor.

"Cuman karena banyak korban, lebih dari 100 orang, apalagi jumlah kerugiannya cukup fantastis, mungkin perkara ini akan kami limpahkan penanganannya ke Polrestabes (Makassar)," jelas Akhmad Risal.

Saat ini, pihaknya mengaku telah mengamankan Lisda dan seorang pria yang diduga kekasih atas jasa investasi bodong itu.

Selain itu, pihaknya juga mengamankan seorang admin yang dipekerjakan Lisda di salah satu rumah kos Jl Pelita Raya Makassar, tempat investasi melalui akun media sosial itu dioperasikan.

Sementara itu, Nanda salah satu member yang mengaku menjadi korban investasi palsu itu, mengatakan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

"(Kerugian) saya sama adik saya, sekitar Rp 30 juta. Ada juga yang di luar kota itu sampai Rp 129 juta," kata Nanda yang sudah enam bulan terakhir bergabung dalam investasi buatan Lisda.

Dalam kurung waktu enam bulan itu, lanjut Nanda, proses pencairan atau penarikan untung dari investasi yang ia ikuti berjalan lancar hanya di awal deposito.

Seiring berjalannya waktu, ia mengatakan, proses pembayaran atau keuntungan yang dijanjikan mulai perlahan mandek, hingga akhirnya terhenti.

"Baru tadi pagi saya tahu kalau ini penipuan. Lancar awal, tapi setelah itu mulai mandek, mandek, akhirnya kolaps," ungkap Nanda 

Sepengetahuan Nanda, selain di Kota Makassar, korban investasi bodong itu, kata Nanda, juga berasal dari beberapa daerah di luar Sulawesi Selatan.

"Dari Jakarta ada, Palu, Sumatera, Enrekang, Pinrang dan daerah Jawa ada juga," bebernya.

Kasus itu kini ditangani Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved