Rocky Gerung Disomasi
Rocky Gerung Akhirnya Angkat Bicara Somasi Sentul City 'Kalau Saya Gugat Balik Mungkin Rp 1 Triliun'
Pengamat Politik Rocky Gerung akhirnya angkat bicara soal somasi dari PT Sentul City
TRIBUN-TIMUR.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung akhirnya angkat bicara soal somasi dari PT Sentul City.
Mantan dosen filsafat UI ini mengaku tidak akan tinggal diam dengan ancaman penggusuran yang dilayangkan pengembang Sentul City yang akan menggusur rumahnya.
Pengembang sebelumnya mengancam akan membongkar rumah aktivis Rocky Gerung di Blok 026 Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11 Kelurahan Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Rocky menyebut, pihaknya mendapatkan somasi dari Sentul City dan sudah dijawab.
"Sentul City menuduh saya dan mengancam saya meninggalkan tempat itu dalam waktu seminggu. Saya anggap ini prank, karena dia anggap itu punya dia, saya pikir dia gila apa," ujar Rocky Gerung dalam wawancaranya bersama Hersubeno Arief di channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (10/9).
Rocky menganggap Sentul City melakukan tindakan yang menurutnya 'aneh' dengan mengklaim lahan perkampungan di sekitar rumahnya.
"Saya tinggal di sana sejak 2009 dan tiba-tiba dia datang dan menyebut saya menyerobot. Saya bikin pagar, itu mendadakan saya menguasai secara fisik. Saya memagari tanah yang saya beli.Dulu itu garapan, lalu saya beli dan tanam pohon di situ," katanya.
Yang mengherankan, kata Rocky, surat somasi yang dilayangkan kepada dirinya hanya digantungkan di pagar rumah depan.
"Kan dia bisa datang, ngobrol. Jadi itu legal saya beli dan suratnya, tanda terima, kwitansi, bukti bahwa itu nggak ada sengketa sejak 15 tahun lalu dan orang yang punya itu sudah dari tahun 1960 di situ," katanya.
Rocky menyebut, klaim yang dilakukan pengembang besar terhadap kepemilikan tanah sudah sering terjadi.
Rocky menjelaskan, sejak awal September ini sudah ada kurang lebih sepuluh rumah yang berhasil digusur pihak pengembang.
Ia memperkirakan paling tidak 120 kepala keluarga dengan 500 jiwa akan tergusur jika Sentul City terus mengosongkan lahan.
Lebih lanjut, Rocky mengatakan pihak pengembang menggunakan jasa preman untuk menakut-nakuti warga sekitar agar mau segera pergi dari kawasan itu
"Jadi ini adalah teknik dari perusahaan yang modalnya besar untuk mengancam. Mulai digusur dulu yang di atas nanti makin lama ke bawah. Jadi, ajaibnya, Sentul City itu ingin memonopoli tanah di situ dengan arogansi. Dia taruh di situ banyak preman untuk nakut-nakutin," ungkapnya.
"Jadi, kita hidup dalam situasi dimana tanah boleh dijual kepada pengembang-pengembang raksasa. Jadi dia harus bisa buktikan kapan dia membeli lahan itu," ungkapnya.