Pesugihan di Gowa
Tak Hanya di Gowa, Orangtua Tega Tenggelamkan Anak Kandung Dikira Kerasukan Genderuwo di Jawa Tengah
Tak hanya Pesugihan di Gowa sebelumnya ada kejadian orang tua tegas habisi nyawa anakanya karena dikira anak genderuwo Temanggung Jawa Tengah.
"Tapi masyarakat kami tidak tergiur dengan omongan mereka berdua. Karena belum pernah terbukti. Belum ada orang yang sembuh setelah ditangani mereka," jelasnya.
Baru keluarga M dan S, yakni orangtua A yang menjadi korban tipu daya dua tersangka dalam kasus ini.
Dari keterangan Sugeng, B dan H mengklaim bahwa A adalah anak genderuwo Temanggung.
Sebagai pembuktian pernyataan itu, H kemudian menyuruh A untuk memakan bunga mahoni dan beberapa cabai.
"Untuk mengetes kalau anak itu adalah anak genderuwo, pernah korban itu disuruh makan bunga mahoni. Itu kan pahit sekali, sama cabai. Kalau korban tidak merasa pahit, berarti dia benar anak genderuwo. Dan benar saja, waktu itu korban tidak merasakan pahit," ungkap Sugeng.
Baca juga: Kapolres Gowa/Suami Uut Permatasari Wanti-wanti Bongkar Tuntas Kasus Mata Bocah Dicungkil Ayah-Ibu
Melihat hal itu orang tua A semakin percaya jika anaknya bermasalah dan harapan dia kepada B dan H untuk menyembuhkan buah hatinya semakin tinggi.
Kemudian ritual menenggelamkan A di bak mandi pun dimulai, dengan keyakinan jika itu satu-satunya cara untuk meruwat A dari keberadaan genderuwo.
"Menurut pengakuan A dimasukan ke bak mandi empat kali. Pertama gak apa-apa, kedua dan ketiga juga gak apa. Pas yang keempat mungkin karena terlalu lama korban ini akhirnya pingsan," kata Sugeng.
Kejadian Pesugihan di Gowa dan orang tua mengikuti hasutan paranormal karena dikira Anak Genderuwo terjadi saat krisis efek Pandemi Covid-19.
Terjadi, saat orang-orang kesulitan untuk mendapatkan penghasilan.(*)
Baca juga: Adik dan Kakak Jadi Tumbal, Polisi Selidiki Kelompok Pesugihan di Gowa Lakukan Apapun Agar Kaya