Timor Leste
Curhat Rakyat Timor Leste Soal Nasibnya, Kehidupan Melarat hingga Harga Makanan Mahal
Setidaknya itu yang diungkapkan Fortunado D'Costa, salah seorang pria ketika ditemui awak media di negara tersebut belum lama ini.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib rakyat Timor Leste makin menyedihkan setelah merdeka dari Indonesia sejak September 1998 silam.
Kini sudah jadi negara merdeka, namun nasib hidup masyarakat Timor Leste masih jauh dari harapan.
Mayoritas masyarakat di Timor Leste hinga kini masih hidup dalam kemiskinan.
Mereka hidup dalam belenggu kemelaratan yang luar biasa.
Setidaknya itu yang diungkapkan Fortunado D'Costa, salah seorang pria ketika ditemui awak media di negara tersebut belum lama ini.
"Hari ini kami sudah hidup merdeka, tetapi kami tidak memiliki apa-apa. Yang ada saat ini hanya perdamaian dan stabilitas," ujarnya.
Sekadar diingat, saat referendum yang diberikan oleh pemerintah Indonesia tahun 1998 silam, masyarakat Timor Timor umumnya memilih untuk merdeka.
Dari pilihan mayoritas masyarakat itulah, Timor Timur yang dulunya menjadi bagian dari Indonesia, kini telah menjadi negara merdeka dan diberi nama Negara Timor Leste atau Republika Demokratika Timor Leste (RDTL).
Timor Leste merupakan sebuah negara kecil dengan wilayah sebagian Pulau Timor di bagian timur dan satu wilayah enklav di Oecusse.
Meski wilayahnya digambarkan sebagai daerah tandus, namun negara itu sangat kaya akan potensi alam.
Negara itu bahkan memiliki potensi minyak bumi yang sangat besar.
Namun kabar terbaru menyebutkan persediaan minyak bumi kini terancam habis karena telah dikuras habis.
Disebutkan pula bahwa sebagian tabungan dari kekayaan itu, kini telah dikuras habis oleh pemerintah.
Sayangnya, Pemerintah Timor Leste telah menghamburkan tabungannya dalam skema infrastruktur besar menurut para kritikus, dan itu sangat boros.
Seorang wartawan New Zealand, yang berkerja untuk Asia New Zealand Foundation, Caitin McGee pernah melakukan penyelidikian ke Timor Leste tahun 2017.