Tribun Makassar
Usulan Dewan Pendidikan Menggelar Belajar Tatap Muka di Sekolah Masih Dipertimbangkan Danny Pomanto
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pendidikan Makassar, Rudianto Lallo mengaku menghormati keputusan tersebut.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pendidikan Kota Makassar, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Dinas Pendidikan Kota Makassar, mengusulkan pembelajaran tatap muka (PTM) di Makassar digelar September 2021.
Hal tersebut disampaikan saat melakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama Epidemiolog, Ketua Komisi D DPRD Makassar, Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, dan pihak PGRI Sulsel, Jumat (3/9/2021) kemarin.
Namun, sebelumnya Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menginginkan, agar pembelajaran tatap muka digelar setelah Makassar zona kuning.
"Kita sepakat tapi yang penting kuning, tunggu zona kuning dulu, ini kita masih ada di zona oranye," ucap Danni Pomanto kepada tribun-timur.com lewat telepon, Sabtu (4/8/2021) kemarin.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pendidikan Makassar, Rudianto Lallo mengaku menghormati keputusan tersebut.
Apalagi saat ini trend kasus di Kota Makassar sudah semakin menurun.
Sehingga tidak menutup kemungkinan jika bulan ini Makassar sudah turun menjadi zona kuning.
"Bahwa Wali Kota mengatakan zona kuning kita menghormati itu. Apalagi trend makassar makin menurun," ujar Rudianto saat dihubungi, Minggu (5/9/2021).
"Kalau tidak salah pak Wali juga sudah menyiapkan regulasi tentang itu. Jadi memang persoalan waktu saja, mudah-mudahan di bulan ini sudah bisa kita mulai," lanjutnya.
Rudi mengatakan, dalam FGD kemarin, Dinas Pendidikan Makassar mengaku telah menggodok aturan terkait PTM.
Termasuk rencanan membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi penerapan PTM tersebut.
"Jadi kalau Disdik sudah siap kenapa tidak kita mulai saja. Karena bedalah kualitas daring dan tatap muka," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Makassar mulai menemui titik terang.
Alasannya, Makassar masih berada di zona oranye.
Perlu kehatian-hatian untuk melaksanakan PTM, sebab ini menyangkut keselamatan dan kesehatan siswa.
"Kita sepakat tapi yang penting kuning, tunggu zona kuning dulu, ini kita masih ada di zona oranye," ucap Danni Pomanto kepada tribun-timur.com lewat telepon, Sabtu (4/8/2021) sore.
Ditarget bulan September 2021 ini akan dilakukan PTM.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan, Rudianto Lallo.
Katanya, keputusan ini diambil setelah pihaknya melakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama Epidemolog, Ketua Komisi D DPRD Makassar, Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, dan pihak PGRI Sulsel.
"Hampir seluruh peserta mengusulkan, sebaiknya dilakukan pembelajaran tatap muka. Harus segera dilakukan, seperti yang sudah terjadi di Jakarta," ujar Rudianto saat dihubungi, Jumat (3/9/2021).
Apalagi katanya, zona kecamata di Makassar sudah bisa dipetakan.
"Jadi kan di makassar ini ketahuan daerah mana yang masuk angka zona merah, yang mana daerah yang hampir tidak ada covid," katanya
"Artinya sudah harus kita uji coba, khususnya wilayah kecamatan, yang ternyata tidak ada covid, kira-kira begitu," lanjutnya.
Rudianto menerangkan ada 7 kecamatan yang sudah nol kasus.
Seperti Sangkarrang, Tallo, dan Ujung Tanah,
"Jadi 7 kecamatan ini, istilahnya harus dilakukan pembelajaran tatap muka, supaya kita bisa menguji efektifitas vaksinasi, apalagi tingkat vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah sudah cukup tinggi," katanya.
Kata Rudi hal ini sudah tidak bisa ditunda lagi, sebab sudah dua tahun lebih siswa tidak melakukan pembelajaran tatap muka.
"Mengapa segera karena sudah dua tahun lebih pak anak didik kita merasa libur panjang, dan ditemukann salah satu indikasi terjadi penurunan kualitas pendidikan kita," terangnya
"Jangankan siswa, guru pun banyak yang sudah gaptek bagaiaman mau ada daring, belum lagi kemampuan beli kuotanya. Jadi dianggap tidak efektif, dan efisien ini pembelajaran daring," sambungnya.
Apalagi kata Rudi, perkantoran dan sektor esensial lainnya sudah bisa beroperasi dengan kapasitas maksimal 25 persen.
"Jadi sebaiknya September ini (mulai), hasil tadi akan kami serahkan ke pak walikota supaya september ini sudah bisa dilakukan PTM," katanya
"Makassarkan sudah bukan zona merah lagi, dan kita harus ujicoba, sejauh mana vaksinasi yang dilakukan pemerintah ada tidak efeknya," tutupnya
Laporan wartawan Tribun Timur AM Ikhsan