Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KH Iskandar Tompo Tutup Usia

KH Iskandar Tompo, Ulama Pencetak Sejumlah Pimpinan Muhammadiyah di Sulsel

Iskandar Tompo mengabdikan dirinya untuk pengaderan ulama, pengaderan pimpinan, hingga pengaderan kebangsaan.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
Humas PW Muhammadiyah Sulsel
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, KH Andi Iskandar Tompo semasa hidup. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - KH Andi Iskandar Tompo dikenal sebagai ulama yang fokus mengabdikan diri untuk pengaderan di Muhammadiyah, terlebih terkait pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).

Iskandar Tompo mengabdikan dirinya untuk pengaderan ulama, pengaderan pimpinan, hingga pengaderan kebangsaan.

Ucapan duka cita mengalir deras atas kepergian wakil ketua PW Muhammadiyah Sulsel itu.

Bukan hanya dari tokoh-tokoh Sulsel, tetapi juga dari pimpinan pusat Muhammadiyah.

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais mengatakan KH Iskandar Tompo banyak mengabdikan hidupnya untuk perkaderan.

Dahlan mengungkapkan tidak sedikit Pimpinan Muhammadiyah Sulsel hasil didikannya.

“Iskandar Tompo, hidupnya diabdikan untuk perkaderan. Tak terhitung Pimpinan Muhammadiyah hasil didikannya, khususnya di Sulsel. Paduka, bukakan pintu surga untuknya, Ya Allah Ya Rabbalalamin aamiin,” kata Dahlan Rais dalam rilis PW Muhammadiyah Sulsel yang diterima tribun-timur.com, Kamis (2/9/2021).

Sementara itu Ketua PWM Sulsel, Prof Ambo Asse turut menyampaikan duka citanya yang mendalam atas kepergian KH Iskandar Tompo

“Kita kehilangan tokoh, senior, ahlinya pengaderan, sosok yang bijaksana, Pak Is. Allahumagfirlahu warhamhu,” kata rektor Unismuh ini dalam rilis PW Muhammadiyah Sulsel.

Mantan Kepala Kantor PW Muhammadiyah Sulsel, Haidir Fitra Siagian mengungkapkan pengorbanan Iskandar Tompo untuk pengaderan Muhammadiyah.

Haidir mengenang, KH Iskandar Tompo pernah menjual mobil pribadinya untuk mengurus Muhammadiyah.

"Semua uang hasil penjualan mobilnya dipakai untuk membiayai kegiatan Pemuda Muhammadiyah dan BPKPAMM PWM Sulsel,” beber Fitra, sapaan karib ketua PCIM New South Wales, Australia ini.

Fitra menyampaikan amat dekat dengan Iskandar Tompo.

Hampir tiga puluh tahun Iskandar Tompo jadi wakil ketua PWM Sulawesi Selatan sejak tahun 1990. 

"Saya pernah jadi ajudannya. Saya menjadi saksi atas dedikasi dan keikhlasannya berjuang demi Islam melalui Muhammadiyah,” kenang Fitra.

Ia bersaksi bahwa Iskandar Tompo adalah orang baik. Ia mengaku, Iskandar Tompo tidak jarang memberikan hadiah kepada Fitra. 

“Pun dulu, kalau saya pulang kampung ke Sipirok, sering minta dibawakan oleh-oleh makanan khas Sipirok namanya Alame,” kenangnya.

Diketahui, saban pengaderan, baik Baitul Arqam Muhammadiyah maupun pengaderan angkatan Muhammadiyah, Iskandar Tompo selalu membawakan materi “Kristalisasi ideologi Muhammadiyah” dan materi lain terkait ideologi Persyarikatan, termasuk jika berkaitan dengan politik kebangsaan Muhammadiyah.

Laki-laki kelahiran Makassar, 8 Januari 1949 ini memang dikenal sebagai ideolog Muhammadiyah, selain sebagai dedengkot pengaderan.

Iskandar Tompo tercatat sebagai Anggota Muhammadiyah di Cabang Panakukang Kota Makassar dengan nomor baku 387670.

Selain pernah menjadi legislator di Parlemen Sulsel, Iskandar Tompo dikenal sebagai pendidik dan pembina di sejumlah perguruan Muhammadiyah.

Seperti MA Muallimin Muhammadiyah, SMU Muhammadiyah IIi Makassar, dan sempat menjadi Pelaksana Tugas Pimpinan Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara Muhammadiyah 1992-1993.(*)

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved