Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yahya Waloni

Profil Yahya Waloni, Mualaf Asal Minahasa yang Bersyahadat di Toli-toli

Yahya dituduh menyebarkan ujaran kebencian setelah menyebut Injil sebagai kitab suci fiktif alias palsu.

Editor: Muh. Irham
handover
Yahya Waloni 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Penceramah Ustadz Yahya Waloni ditangkap oleh anggota Bareskrim Mabes Polri, Kamis (26/8/2021).

Yahya dituduh menyebarkan ujaran kebencian setelah menyebut Injil sebagai kitab suci fiktif alias palsu.

Penangkapan Yahya berlangsung sehari setelah Bareskrim menangkap Muhammad Kece Murtadin, YouTuber yang juga tersangkut kasus penistaan agama.

Berikut profil Yahya Waloni

Yahya Waloni lahir dengan nama Yahya Yopie Waloni.

Dia dilahirkan di kota Manado 30 November 1970.

Keluarganya berdarah Minahasa yang taat pada agama Kristen.

Ustad Yahya Waloni diketahui pernah terdaftar sebagai pemuka agama pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Ustaz Yahya Waloni mendapat julukan sebagai Ustad Pansos (Panjat Sosial) dari aktivis medsos Denny Siregar.

Melansir TribunManado.co.id, dia diketahui pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.

Dia pernah menetap di Sorong sejak tahun 1997 - 2004 karena pindah ke Balikpapan.

Di sana, dia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

Pada 2006, Ustad Yahya Waloni pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli. Di Tolitoli, dia mendapatkan bimbingan ikrar syahadat dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Yahya Waloni ditangkap di rumahnya di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis sore.

"Iya benar (Ustaz Yahya Waloni ditangkap)," kata Rusdi saat dikonfirmasi, Kamis (26/8/2021).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved