Tribun Sulsel
Pembabasan Lahan Rampung, Kereta Api Makassar-Parepare Ditargetkan Beroperasi Pertengahan 2022
Ditemui usai rapat, Sudirman mengatakan pembayaran ganti rugi lahan akan dilakukan di Maros.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Pemkab Maros bersama Plt Gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman melakukan rapat monitoring terkait pembebasan lahan ruas Maros dan Pangkep untuk pembangunan kereta api Makassar-Pare-pare, Selasa (24/08/21).
Rapat digelar tertutup di ruang rapat bupati Maros.
Ditemui usai rapat, Sudirman mengatakan pembayaran ganti rugi lahan akan dilakukan di Maros.
"Sebenarnya lahan ini kan parsial-parsial, jadi konsinyasi itu ada 180 bidang, di Pangkep itu. Kemudian empat persen nanti kita target sembilang Kabupaten itu konsinyasi atau pembebasan lahan dilakukan di Maros," katanya kepada awak media.
Ia menambahkan adanya beberapa beberapa pihak yang tidak berkepentingan yang mencoba untuk memprovokasi menjadi penyebabt terhambatnya proses pembebasan lahan.
"Respon masyarakat di Maros dan Pangkep sebenarnya sangat bagus. Hanya saja, ada beberapa pihak yabg tidak berkepentingan yang kadang menjadi hambatan dalam pembebasan lahan," tambahnya.
Ia pun berharap proses pemembebasan lahan dapat segera diselesaikan, agar proses pembangunan kereta api dapat segera dilancarkan.
"Kita tidak mau proyek 10 triliun lebih ini tertunda lagi," sebutnya.
Bila moda transportasi ini mulai beroperasi, tentunya dapat berperan penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
"Padahal kereta api ini kan kalau sudah jadi bisa peningkatan wilayah ekonomi Pangkep, Maros, Barru hingga Pare-pare, lebih cepat dalam proses pengiriman barang dan jasa," lanjutnya.
Sudirman pun meminta bantuan masyarakat agar mendukung program ini.
"Makanya saya meminta kepada masyarakat Maros dan Pangkep agar mendukung program ini sepenuhnya," harapnya.
Sementara itu, Kepala balai teknik perkereta apian Sulawesi Selatan, Jumardi menjelaskan untuk wilayah Mandalle hingga Mandai menelan dana hingga Rp 2.9 triliun.
"Kita fokus membangun rel kereta api sepanjang 60 KM, dari Madalle ke Mandai, nilai kontraknya 2.9 triliun," sebutnya.
Jumardi mengatakan hingga saat ini pembabasan lahan di Pangkep sudah memasuki 98 persen.