Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kata-kata Oknum Jenderal Bintang 2 TNI AU di Garut yang Bikin Warga Emosi hingga Mengeroyoknya

Sosok pria mengaku jenderal bintang dua itu akhirnya dihajar warga karena seumbar

Editor: Ilham Arsyam
Grafis Tribun Pekanbaru.com
Ilustrasi Pengeroyokan 

Oban mengatakan, kejadian tersebut rupanya menyulut emosi warga. Akhirnya sekitar 150 orang warga berangkat menyusul YIS untuk mempertanyakan sikap dan tindakannya mengancam warga dan membongkar patok.

"Namun, kedatangan warga tersebut disambut dengan kata-kata mencemooh, dengan mempertanyakan mau apa pada datang, 'apakah untuk melakukan tindakan kriminal', sambil mengacungkan kembali golok yang dipegangnya," kata Oban.

Inilah, kata Oban, yang kemudian semakin memicu kemarahan warga sehingga terpancing emosinya dan melakukan tindakan pemukulan. YIS kemudian diselamatkan oleh dua aparatur Desa Sukalaksana yang datang bersama petugas dari Polsek Samarang.

Baca juga: Polda Jabar Terima Pengaduan Pria Ngaku Jenderal Bintang 2 yang Diduga Alami Penganiayaan di Garut

Setelah dimediasi oleh perangkat desa dan Polsek Samarang, kata Oban, YIS dan warga akhirnya bisa saling memaafkan. Namun, pada malam harinya, YIS ternyata pulang ke Bandung dan membuat pengaduan penganiayaan ke Polda Jabar.

"Untuk itu, saya sebagai kepala desa dan mewakili seluruh warga, sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak terkait, yang mampu melihat situasi serta kondisi yang dihadapi dengan lebih jernih, adil, serta bijaksana," ujarnya.

Ia juga berharap persoalan ini dapat selesai dengan baik. "Kami mengharapkan keadilan dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya, sehingga masyarakat akan mendapatkan rasa aman dan terlindungi dalam segala kondisi yang dihadapi," ujarnya.

Hingga semalam, belum ada komentar dari YIS terkait dugaan penganiayaan yang ia laporkan ke Polda Jabar ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah mengatakan korban merupakan perwira aktif.

"Benar bahwa yang berselisih paham dengan sejumlah warga tersebut adalah Perwira TNI AU aktif," kata Indan dilansir dari Tribunnews.com Selasa (24/8/2021).

Indan menjelaskan bahwa saat ini kasus tersebut sedang ditangani penegak hukum.

Dia memastikan TNI AU tak akan mencampuri permasalahan yang terjadi antara anggotanya berinisial YIS dengan warga Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut tersebut.

Kata dia, pihaknya tetap berpedoman kepada hukum dan peraturan yang berlaku serta Sumpah Prajurit maupun 8 Wajib TNI.

“Apabila permasalahan ini tidak menemui jalan damai, tentunya kita menghormati hak kedua belah pihak.

Baik hak warga, maupun hak Perwira TNI AU tersebut yang akan menempuh jalur hukum,” kata Indan.

(Tribun Timur / TribunJabar.id )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved