Tribun Lutim
Warga Masih Temukan Limbah B3 Cemari Pulau Mori Luwu Timur
Pulau ini kini tercemar sulfur yang termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Kondisi Pulau Mori, Desa Harapan, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), terus memburuk.
Pasalnya, limbah sulfur masih terlihat berserakan di Pulau Mori, Selasa (17/8/2021) sore.
Pulau ini kini tercemar sulfur yang termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Limbah ini berbentuk butiran, ukurannya kecil hingga sedang terlihat jelas berada di bibir pantai Pulau Mori di perairan Teluk Bone.
Butiran sulfur juga terlihat di laut yang kedalamannya masih dangkal.
Pulau ini ditumbuhi tanaman nipah yang daunnya kadang dibuat sebagai bahan baku atap rumah.
Pulau ini juga terdapat satu unit mercusuar.
Sejatinya, kondisi tanah atau lahan harus bebas dari semua pencemaran, terutama pencemaran limbah B3.
Tanah atau lahan tercemar limbah B3 akan rusak karena mengalami perubahan kualitas dan budidaya tanaman sulit dilakukan karena sudah tercemar limbah B3.
Sebagai informasi, sulfur salah satu bahan yang digunakan di pabrik PT Vale Indonesia di Sorowako untuk menghasilkan nikel.
Senior Manager Communications PT Vale Indonesia Tbk, Suparam Bayu Aji belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi wartawan wartawan tribuntimur.com via WhatsApp pukul 16.22 Wita, Selasa (17/8/2021).
Hingga laporan dikirim, Rabu (18/8/2021), belum ada tanggapan resmi dari PT Vale Indonesia perihal kondisi Pulau Mori.
Diberitakan sebelumnya, Warga Balantang inisial RM ini mengaku berhasil mengumpulkan hampir 1 ton sulfur dari pulau itu.
RM mengumpulkan sulfur yang sudah bercampur tanah dan lumpur laut, berserakan disekitar pulau itu.
Informasi diperoleh, sulfur yang ditemukan di Pulau Mori sejak tahun 2015.(*)