DPRD Solok Berkelahi
Ternyata Ini Awal Mula DPRD Solok Ribut, Hari Ini Puncaknya Saling Lempar Asbak Ketua Tak Didengar
Apa penyebab nya? Ternyata Ini awal mula atau kronologi DPRD Solok Ribut, Hari Ini Puncaknya wakil rakyat Berkelahi Video Viral pun beredar
Ivoni menyebutkan, pembahasan di Cinangkiek itu merupakan keputusan rapat paripurna sebelumnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Dodi Hendra mengakui dirinya disomasi sejumlah anggota DPRD.
Hanya saja, dia membantah tuduhan arogan dan mengabaikan peran wakil-wakil ketua.
"Saya ini baru 5 bulan jadi ketua menggantikan Jon Firman Pandu yang terpilih menjadi Wakil Bupati. Saya tidak mengabaikan peran wakil ketua, karena kita kolektif kolegial," kata Dodi Hendra yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/8/2021).
Dodi mengatakan, mosi tidak percaya hanya dinamika politik yang seharusnya tidak sampai membuat kondisi di Kabupaten Solok menjadi tidak kondusif.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, soal pembahasan RPJMD, dirinya sudah terlebih dahulu memasukan surat perintah tugas (SPT) ke Sekretariat DPRD.
"Waktu itu saya memasukan SPT sekitar pukul 10.00 ke Sekretariat, tapi sekitar pukul 10.30 masuk laporan ke meja saya, ada SPT ke Cinangkiek," kata Dodi.
Setelah itu, menurut Dodi, paripurna yang dipimpin Ivoni Munir memutuskan pembahasan RPJMD di Cinangkiek. "Ini kan aneh, seperti sudah dikondisikan saja. Makanya saya tetap menggelar pembahasan RPJMD di Gedung DPRD," kata Dodi.
Dodi mengharapkan, dinamika politik yang terjadi di Kabupaten Solok dapat segera berakhir dan tidak berkepanjangan, karena bisa mengganggu roda pemerintahan dan pembangunan.
"Saya sangat berharap ini segera berakhir. Saya ini Ketua DPRD dan merupakan unsur Forkompinda. Saya minta hanya dudukan saya di posisi saya," kata Dodi.
Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu mengakui bahwa situasi politik di kabupaten Solok memanas.
Namun, menurut Jon, hal itu hanya dinamika politik dan diharapkan segera berakhir.
"Mosi tidak percaya hingga dualisme pembahasan RPJMD hanyalah dinamika politik saja," kata Jon.
Jon menyebutkan, sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Solok, pihaknya tidak ada persoalan dengan partai lain. "Kita tetap komunikasi dengan PAN. Tidak ada persoalan partai, tapi ini murni dinamika politik saja. Saya berharap ini dapat segera berakhir. Selesaikan dengan kepala dingin, sehingga tidak mengganggu pemerintahan dan pembangunan di Solok," kata Jon seperti dikutip tribun-timur.com dari kompas.com dengan judul "Kisruh DPRD Solok, Situasi Internal Mulai Memanas ",
(*)