Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Superman Is Dead

25 Tahun Perjalanan Band Superman Is Dead, Dapat Teriakan Caci Maki hingga Dituduh Rasis pada Jawa

Superman Is Dead, lahir 18 Agustus 1995. Eka, Bobby, dan JRX yang tergabung dalam band Superman is Dead dari "band kampung" hingga melanglang buana.

Editor: Arif Fuddin Usman
HAI
Band Punk Rock asal Bali, Superman Is Dead. Eka, Bobby, dan JRX yang tergabung dalam band Superman is Dead dari "band kampung" hingga melanglang buana. 

TRIBUN-TIMUR.COM – Berikut ini perjalanan selama 25 tahun, Eka, Bobby, dan JRX yang tergabung dalam band Superman is Dead dari "band kampung" hingga melanglang buana.

Band aliran Punk Rock bernama Superman Is Dead, lahir 18 Agustus 1995. Ketiga anggota band punk tersebut asal Bali.

Salah satu kenangan yang diingat Ari “ Jerinx” Astina adalah peristiwa di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

“Kami komunitas street punk Medan menolak SID,” ujar pemilik nama Ari “ Jerinx” Astina, mengingat kembali selebaran yang beredar saat konsernya di Medan, beberapa tahun silam.

Waktu itu, 7 Oktober 2003. Trio Punk Rock asal Bali, Superman Is Dead (SID) dijadwalkan akan menghelat konser di area Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Rencananya, Jerinx cs. yang menjadi guest star malam itu bakal tampil di hadapan ribuan penonton yang memang sudah memadati area kampus.

SID tentunya menantikan moshing penuh irama, sampai ribuan orang yang tiba-tiba membentuk koor massal menyambut jagoan Pulau Dewata ini.

Sayang. Apa yang mereka dapatkan jauh dari yang diharapkan.

Bukan teriakan penuh suka cita, SID justru mendapatkan teriakan penuh cacian dan kebencian. Itu belum seberapa.

Puncaknya, band yang terbentuk sejak 1995 silam ini harus menghentikan konsernya di tengah jalan.

Tepatnya setelah lagu keenam, lantaran mendapatkan perlakuan nggak mengenakkan, yang berpotensi mengancam keselamatan Jerinx, Eka Rock, dan Bobby Kool di kota yang terkenal dengan makanan khas, bika ambonnya.

“Nah, saat manggung di Medan, kami dilemparin batu dan botol yang diisi sama air kencing. Saking chaos-nya, umbul-umbul sampai panggung dibakar juga,” kenang Jerinx.

‘Band Keliling’

Jauh sebelum mereka mendapatkan perlakuan nggak menyenangkan di Medan 2003 silam, band yang bermarkas di Poppies Lane II – Kuta ini sudah lebih dulu merasakan susahnya berjuang di industri ini.

Tahun 1995 silam, SID pertama kali terbentuk. Sama kayak anak band baru kebanyakan, tujuan mereka nge-band ya nggak jauh-jauh dari have fun.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved