Kisah Anggota Meja Bundar Phoenam Karaeng Jalling Gemparkan Makassar Saat Menunggang Kuda ke Kantor

TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS Karaeng Jalling meninggal dunia di RS Dadi, Jl Lanto Dg Pasewang, Makassar, Senin (2/8/2021).

Selepas pensiun, Karaeng Jalling banyak menghabiskan waktunya di Warung Kopi Phoenam, Boulevard.

Saat duduk ngopi di Phoenam, Karaeng Jalling tergolong dalam meja bundar.

Meja bundar ini adalah meja penikmat kopi setia dari Phoenam.

Bukan penikmat kopi biasa, mereka yang duduk adalah para pejabat hingga mantan pejabat.

Beberapa penghuni setia meja bundar adalah Rektor UNM Prof Husain Syam, mantan Ketua DPRD Makassar Farouk M Betta, mantan wakil wali kota Makassar Syamsu Rizal MI, Ketua Demokrat Maros Amirullah Nur.

Baca juga: In Memorian Annas GS Karaeng Jalling: Karjal Way

Selain itu, ada juga legenda PSM Makassar Syamsuddin Umar, mantan Bendahara Golkar Sulsel Rusdin Abdullah, mantan Ketua KNPI Sulsel Imran Eka Saputra.

Beberapa pejabat yang datang ke Makassar juga selalu duduk di meja bundar ini.

Tak sembarang orang untuk duduk di meja bundar ini.

Karaeng Jalling mengatakan, orang-orang yang duduk harus mempunyai jaringan kelas atas.

“Orang yang duduk di sini harus punya informasi A1,” katanya dalam sebuah percakapan dengan Tribun periode awal tahun 2021.

Sehingga, informasi pemerintahan dan politik selalu menjadi topik pembahasan di meja bundar Phoenam.

Baca juga: Rahman Pina: Selamat Jalan Annas GS Karaeng Jalling, Birokrat Senior Baik Hati

Apalagi saat Karaeng Jalling masih aktif sebagai sekretaris KPU Sulsel, informasi politik sudah ketahuan di meja bundar sebelum beredar di masyarakat umum.

Sampai-sampai, ada kelakar Karaeng Jalling adalah komisioner keenam.

Sebab, Karaeng Jalling mempunyai jaringan dari pusat hingga daerah.

Jaringan itu sangat kuat.

Baca juga: Ketua Geng Makassar Husain Abdullah: Annas GS Senior Semua Meja, Sahabat Baik Semua Kalangan

Naik Kuda ke Kantor

Saat aktif sebagai birokrat di Pemerintah Provinsi Sulsel, Karaeng Jalling pernah menggemparkan khalayak karena naik kuda saat adanya Inpres No.10/2005 tentang Penghematan Energi.

Kala itu, dia masih menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Perkebunan Sulawesi Selatan.

Karaeng Jalling menunggang kuda ke kantornya untuk menghemat BBM.

"Sebenarnya saya mau naik motor, tapi saya malas ngantre BBM di SPBU," katanya kala itu.

Ia menunggang kuda dari rumahnya di Jl Bonto Langkasa, kek kantor dengan jarak sekitar dua kilometer, Rabu (13/7/2005).

Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan Sekretaris KPU Sulsel Annas GS Meninggal Dunia Senin Pagi di RS Dadi

Saat itu sebenarnya dia punya mobil Toyota Kijang kapsul berwarna biru tua.

Tetapi, Karaeng Jalling memilih ‘mengandangkan’ mobilnya kemudian naik kuda.

Sambil seragam PNS, Karjal pun menghebohkan Makassar.

Karjal pun memilih jalanan padat, Jl Andi Pettarani.

Si Golden Boy, nama kuda Karjal, pun melenggang ke jalan protokol sepanjang empat kilometer itu.

Supirnya, Mustamu menunggangi kuda bernama Bintang Parang Tambung.

Tak sampai di situ, saat tiba di kantornya, Ketua Asosiasi Peternak Kuda Sulawesi Selatan langsung memasang spanduk hijau berukuran 4 kali 1 meter bertuliskan 'Stop Pemborosan Energi'.

"Saya melakukan ini semua sebagai perwujudan atas Inpres serta imbauan gubernur dan walikota untuk hemat BBM," kata lelaki asal Jeneponto ini.

Foto Annas GS Karaeng Jalling naik kuda terpampang di Warkop Phoenam. (*)

Baca juga: Ketika Karaeng Jalling Menolak Tua, Lirik Arman Arfah: Jangan Lupa Saya Juga Petani Rumput Laut!