Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Apriyani Rahayu, Dari Raket Ayah yang Dibeli di Makassar Kini Berjuang di Olimpiade Tokyo 2020

Apriyani Rahayu berlatih bulu tangkis pertama kali menggunakan raket milik sang ayah yang dibeli di Makassar tahun 1983.

Editor: Waode Nurmin
Badminton Indonesia
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi pebulutangkis Indonesia pertama yang lolos final Olimpiade di sektor ganda putri. Berikut profil dan biodata Apriyani Rahayu. 

Prestasi Apriyani Rahayu makin bersinar saat berpasangan dengan Jauza Fadhillah Sugiarto, putri bungsu Icuk Sugiarto.

Berbagai prestasi nasional dan internasional untuk kelompok usia taruna banyak ditorehkan Apriyani Rahayu bersama Jauza.

Apriyani Rahayu akhirnya mendapat kesempatan mewakili Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Junior 2014 di Alor Setar, Malaysia.

Namun, saat itu Apriyani Rahayu tidak dipasangkan dengan Jauza, melainkan Rosyita Eka Putri Sari.

Hasilnya di luar dugaan, Apriyani Rahayu/Rosyita Eka berhasil menapak hingga ke babak final sebelum kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan.

Menjadi runner-up bersama Rosyita mengantarkan Apriyani Rahayu ke Pelatnas PBSI Cipayung.

Di tahun 2015, Apriyani Rahayu kembali mendapat kepercayaan tampil di Kejuaraan Dunia Junior di Lima, Peru.

Kali ini Apriyani Rahayu bermain di ganda campuran berpasangan dengan Fahriza Abimanyu.

Namun, saat hendak bertanding di semifinal melawan He Jiting/Du Yue (Tiongkok), Apriyani mendapat kabar bahwa sang ibu meninggal dunia di kampung halaman.

Apriyani Rahayu sempat down dan akhirnya kalah serta harus puas dengan medali perunggu.

Di tahun 2016, Apriyani kembali mendapat perunggu di Kejuaraan Dunia Junior berpasangan dengan Rinov Rivaldi setelah kalah dari Kim Won Ho/Lee Yu-Rim (Korea Selatan).

Tahun 2017, Apriyani Rahayu fokus untuk bermain di level senior dan dipasangkan dengan Greysia Polii menggantikan Nitya Maheswari yang cedera.

Penampilan perdana mereka adalah di kejuaran beregu Sudirman Cup 2017.

Gelar pertama Apriyani Rahayu bersama Greysia adalah BWF Grand Prix Gold di Thailand Open 2017 disusul gelar BWF Super Series pertamanya di Prancis Terbuka Super Series 2017.

Setelah itu, Apriyani Rahayu dan Greysia menjadi runner up di Hongkong Open 2017 setelah kalah dari Chen Qingchen/Jia Yifan.

Prestasi terbaik yang pernah dicapai oleh Apriyani Rahayu bersama Greysia adalah mendapat medali perunggu di Asian Games 2018 dan BWF WORLD CHAMPIONSHIPS 2018 agustus silam.

5. Penghargaan

PASANGAN: JAUZA FADHILA SUGIARTO

Juara Indonesia Junior International Challenge 2014

Juara Singapore International Series 2015

Juara Walikota Surabaya Victor International Series 2016

Runner-up BWF World Junior Championships 2014

Runner-up Badminton Asia Junior Championships 2016

Semifinalis Singapore International Series 2014

Semifinalis Indonesia Junior International Challenge 2015

PASANGAN: ROSYITA EKA PUTRI SARI

Medali Perak Kejuaraan Dunia Yunior 2014, Alor Setar, Malaysia

PASANGAN: FAHRIZA ABIMANYU

Medali Perunggu Kejuaraan Dunia Yunior 2015, Lima, Peru
PASANGAN: TANIA OKTAVIANI KUSUMAH

Medali Perunggu BWF World Junior Championships 2016

PASANGAN : RINOV RIVALDY

Medali Perunggu BWF World Junior Championships 2016
PASANGAN: AGRIPINA PRIMA RAHMANTO

Juara Indonesia Internasional Challenge 2016

PASANGAN: GREYSIA POLII

Juara Thailand Open 2017

Juara France Open 2017

Runner Up YONEX-SUNRISE Hong Kong Open 2017

Runner Up DAIHATSU Indonesia Masters 2018

Juara YONEX-SUNRISE DR. AKHILESH DAS GUPTA India Open 2018

Juara TOYOTA Thailand Open 2018

Medali Perunggu Asian Games 2018

Medali Perunggu BWF WORLD CHAMPIONSHIPS 2018

Runner Up PERODUA Malaysia Masters 2019

Juara YONEX-SUNRISE India Open 2019

Juara YONEX Thailand OPEN 2021

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved