Kisah Apriyani Rahayu, Dari Raket Ayah yang Dibeli di Makassar Kini Berjuang di Olimpiade Tokyo 2020
Apriyani Rahayu berlatih bulu tangkis pertama kali menggunakan raket milik sang ayah yang dibeli di Makassar tahun 1983.
TRIBUN-TIMUR.COM - Namanya kini dikenal karena sudah mengharumkan nama Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Apriyani Rahayu, pebulutangkis ganda putri Indonesia berhasil lolos final Olimpiade Tokyo 2020.
Dia berpasangan dengan Greysia Polii menundukkan pasangan korea selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan dua set langsung 21-19, 21-17.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi wakil Indonesia pertama di nomor ganda putri yang mampu mencapai final Olimpiade.
Pencapaian mereka mencetak sejarah bagi Indonesia.
Sebab sejak Indonesia mengirimkan wakil di nomor ganda putri cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade, babak perempat final menjadi pencapaian terbaik para wakil ganda putri Indonesia.
Sebelum Olimpiade, Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga berhasil menjuarai Thailand Open 2021.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menekuk Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prahongjai.
Pasangan Greysia/Apriyani berhasil mengalahkan perwakilan tuan rumah dua set langsung dengan perolehan poin 15-21, 12-21.
Sebelumnya, mereka juga mendapat medali perunggu di BWF World Championship 2018 dan Asian Games 2018.
Biodata Apriyani Rahayu

1. Berusia 23 tahun
Apriyani Rahayu lahir di Konawe 29 April 1998 dari pasangan Ameruddin dan Sitti Jauhar (almarhumah).
Apriyani Rahayu adalah anak bungsu dari empat bersaudara.
Atlet yang biasa dipanggil Ani oleh keluarganya ini justru lebih dikenal oleh publik dengan nama panggilan Apri.