Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Apriyani Rahayu, Dari Raket Ayah yang Dibeli di Makassar Kini Berjuang di Olimpiade Tokyo 2020

Apriyani Rahayu berlatih bulu tangkis pertama kali menggunakan raket milik sang ayah yang dibeli di Makassar tahun 1983.

Editor: Waode Nurmin
Badminton Indonesia
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi pebulutangkis Indonesia pertama yang lolos final Olimpiade di sektor ganda putri. Berikut profil dan biodata Apriyani Rahayu. 

Apriyani Rahayu sudah mulai menyukai bulu tangkis sejak usia tiga tahun.

Waktu itu, bulu tangkis memang sedang populer di wilayah Lawulo.

Hampir di setiap halaman rumah warga pasti memiliki lapangan bulu tangkis.

Apriyani Rahayu berlatih bulu tangkis pertama kali menggunakan raket milik sang ayah yang dibeli di Makassar tahun 1983.

Setiap hari, ayah dan ibunya selalu menemani Apriyani Rahayu berlatih, hingga saat duduk dibangku SD sang ayah meratakan pekarangan belakang rumah untuk dijadikan lapangan bulu tangkis.

2. Bertanding usia 7 tahun

Di tahun 2005, saat berusia tujuh tahun, Apriyani Rahayu mengikuti kejuaraan bulu tangkis tingkat kecamatan.

Di 2006 Apriyani Rahayu mengikuti Porda sekaligus tingkat nasional usia dini namun hanya mendapat juara dua.

Tak lolos ke Jakarta, Apriyani Rahayu pun tak puas dan menangis. 

Apriyani Rahayu dilatih oleh Sapiuddin yang masih merupakan keluarganya.

Sapiuddin pernah berlatih bulu tangkis di Sekolah Atlet Ragunan, Jakarta dan setelah kembali ke kampungnya melatih Apriyani Rahayu dan anak-anak lain.

Setelah berlatih, Apriyani Rahayu akhirnya bisa ke Jakarta yaitu saat dirinya kelas 6 SD.

Namun sesampainya di Ibukota, Apriyani Rahayu baru sadar bahwa ilmu bulu tangkisnya tidak sebanding dengan anak-anak di Jawa.

3. Sempat putus asa

Setelah lulus dari SD, persoalan lain pun muncul yaitu pelatihnya pindah ke Konawe.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved