Info CPNS
Formasi Dokter di Pemprov Sulsel Minim Pendaftar
Sejumlah formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) penempatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kurang pelamar bahkan tak satupun yang mengisi.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) penempatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kurang pelamar bahkan tak satupun yang mengisi.
Formasi dokter misalnya. Dari data yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, formasi dokter sepi peminat.
Misalnya, formasi dokter spesialis urologi, dokter sub spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah digestif.
Selanjutnya dokter spesialis anak, dokter spesialis paru, dokter spesialis patologi anatomi
Selain itu dokter spesialis nuklir hanya satu pelamar dari 4 formasi yang tersedia.
Selain formasi dokter, formasi lainnya tanpa pendaftar ialah ahli pertama teknisi elektromedis, arsiparis dan pranata laboratorium kearsipan.
Kepala BKD Sulsel, Imran Jausi mengatakan, masyarakat yang memenuhi kualifikasi diharapkan mendaftar di formasi-formasi tersebut.
Ini kesempatan bagi pelamar untuk mengisi kebutuhan CASN di Pemprov Sulsel.
"Semoga dimanfaatkan karena pendaftaran sisa berapa hari lagi, tanggal 26 sudah tutup," ucap Imran Jausi kepada tribun-timur.com, Rabu (21/7/2021) sore.
Kata Imran, jumlah pendaftar saat ini mencapai 15.662 pelamar.
"Itu sudah termasuk PPPK dan CPNS. Yang sudah diisi 15.662 formulir dan 12.321 yg sudah submit," bebernya.
Khusus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 7.724 diantaranya sudah mengisi formulir, dan 4.926 yang menyelesaikan pendaftaran atau submit.
"Kita imbau agar segera menyelesaikan pendaftaran," tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muh Ichsan Mustari membeberkan, ASN pada dasarnya adalah dambaan setiap orang.
Kurangnya peminat untuk dokter ahli juga membuatnya heran.
Ichsan menduga, salah satu pengaruhnya karena penempatan dokter di daerah terpencil yang tidak membedakan antara penempatan di wilayah kota.
"Saat ini daerah mungkin tidak menjanjikan perbedaan antara tenaga yang bekerja di kota dengan yang di tempat terpencil, harusnya ada insentif berbeda," ujar Ichsan.
"Saya kira dokter adalah tenaga spesifik yang bukan kita mau bedakan tapi memang kita butuhkan," sambungnya.
Ichsan menyadari minimnya pendaftar pada formasi dokter sudah terjadi tiga tahun belakangan.
"Tiga tahun tidak diminati, artinya menjadi ASN sekarang tidak diminati, tidak menjanjikan bagi dokter," ungkapnya. (*)
Berikut formasi minim pelamar
1. Dokter spesialis urologi 1 formasi 0 pelamar
2. Dokter sub spesialis penyakit dalam 1 formasi 0 pelamar
3. Dokter spesialis bedah digestif 1 formasi 0 pelamar
4. Dokter spesialis anak 2 formasi 0 pelamar
5. Dokter spesialis paru 1 formasi 0 pelamar
6. Dokter spesialis patologi anatomi 1 formasi 0 pelamar
7. Dokter spesialis nuklir hanya satu pelamar dari 4 formasi yang tersedia
8. Teknisi elektromedis 1 formasi 0 pelamar
9. Arsiparis 2 formasi 0 pelamar
10. Pranata laboratorium kearsipan 2 formasi 0 pelamar
11. Penata anestesi 1 formasi 0 pelamar