Tribun Makassar
Dikritik IDI, Danny Pomanto Evaluasi Tim Detektor Covid19: Jangan Masuk Rumah, Jangan Sentuh Warga
kritikan memang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi atau penyempurnaan terhadap SOP Tim Detektor
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Saldy Irawan
Sebab hal itu kata Danny, merupakan fitnah yang berat.
"Terkait itu yang bilang tim detektor bawa virus, itu fitnah itu kalau mereka tidak bisa buktikan. Kasihan anak-anak muda kita ini yang rela menjadi relawan, 15 ribu orang loh, sudah capek-capek untuk kepentingan masyarakat malah dituduh macam-macam," tutupnya.
Penjelasan Resmi IDI Makassar
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, meminta Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengevaluasi program detektor covid-19.
Hal itu diungkap oleh Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Muhammad Sakti.
"Ketua IDI sudah sampaikan dan beri masukan ke Wali Kota tadi malam," beber Muhammad Sakti kepada tribun-timur.com saat dihubungi via telepon seluler, Minggu (11/7/2021).

Kata Muhammad Sakti, Wali Kota Makassar Danny Pomanto sebenarnya punya niat baik dalam menangani pandemi.
Namun cara yang dilakukan oleh tim detektor kurang tepat.
Dengan mendatangi rumah warga satu persatu justru berpotensi menularkan virus.
"Karena kan mereka memasuki rumah orang, berpindah dari rumah satu ke rumah lain," tuturnya.
Apalagi para detektor ini melakukan kontak langsung dengan masyarakat, misalnya melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Aktivitas detektor covid-19 juga banyak viral di media sosial.
Banyak di antara mereka yang justru tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Ini justru menimbulkan kerumunan, tidak pakai masker, dan ada kontak langsung. Seharusnya kan itu yang dihindari," paparnya.
Terpisah Ketua IDI Makassar, Siswanto Wahab menjelaskan, ada beberapa catatan yang perlu dievaluasi Wali Kota Makassar untuk program detektor covid ini, mulai dari kedisiplinan para relawan untuk mengedukasi masyarakat saat melakukan deteksi.
