Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Wajo

Bertambah 18 Orang Positif Covid-19 di Wajo, Terbanyak Berasal dari Kecamatan Sabbangparu

Kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Wajo meningkat drastis, Sabtu (3/7/2021).

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/HARDIANSYAH ABDI GUNAWAN
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo, Safaruddin. 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Wajo meningkat drastis, Sabtu (3/7/2021).

Tercatat, ada 18 orang yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 hari ini.

"Hari ini ada 18 orang yang terkonfirmasi Covid-19, ada yang menjalani isolasi dan ada juga yang dirawat inap," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Wajo, Safaruddin.

Ada 10 orang dari Kecamatan Sabbangparu, 5 orang dari Kecamatan Tempe, 2 orang dari Kecamatan Tanasitolo, dan 1 orang dari Kecamatan Gilireng.

Safaruddin menyebutkan, lonjakan kasus Covid-19 dipicu oleh klaster keluarga yang sebelumnya terpapar Covid-19.

Sejauh ini, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Wajo mencapai 29 kasus.

Sebanyak 6 orang menjalani perawatan di RSUD Siwa dan RSUD Lamaddukelleng, dan 23 orang menjalani isolasi mandiri.

Sementara itu, kasus Covid-19 sudah mencapai 823 orang, dan 773 orang telah sembuh serta 21 orang telah meninggal dunia.

Kabid Humas Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Kabupaten Wajo itu meminta kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Pandemi belum berakhir. Jangan lengah dan tetap patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 5M," katanya.

Menerapkan 5M yakni, memakai masker, rutin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Terlebih lagi, sambung alumni IPDN itu menyebutkan, varian baru Covid-19 telah berkembang di sejumlah negara, termasuk Indonesia itu sendiri.

"Jangan lengah, karena kita tidak tahu kapan gelombang pandemi berikutnya akan datang. Kita tidak ingin seperti India, dan tentunya kita tetap mewaspadai varian baru Covid-19," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, Andi Sumange Alam enggan memastikan apakah lonjakan kasus Covid-19 di Bumi Lamaddukelleng adalah mutasi varian Delta.

"Karena melonjaknya kasus belakangan ini disebabkan oleh beberapa pendatang dari luar, dan kita tahu bahwa di Jawa sudah ada varian baru, itu tetap kita waspadai. Untuk memastikan ini varian baru, kita belum punya hasil," katanya.

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, RSUD Lamaddukelleng Sengkang menyediakan 20 tempat tidur dan RSUD Siwa 8 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved