Nurdin Abdullah Ditangkap KPK
Sidang Pemeriksaan Terdakwa, Agung Sucipto Singgung Peran Adik Kandung Nurdin Abdullah di Bantaeng
Terdakwa kasus suap infrastruktur, Agung Sucipto menyinggung peran adik kandung Nurdin Abdullah (NA) saat masih menjabat sebagai Bupati Bantaeng.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Sudirman
"Saya pilih Karaeng Nawang karena insting saja, menurut pengalaman saya kontraktor selama 40 tahun, saya rasa kalau ini bisa membantu saya. Jadi saya coba buka komunikasi," tutupnya.
Diketahui, sidang dipimpin oleh Hakin Ketua Ibrahim Palino, didampingi dua Hakim Anggota, yaitu M. Yusuf Karim, dan Arif Agus Nindito.
Sementara ada empat JPU yang hadir, yaitu M. Asri, Siswandono, Januwar Dwi Nugroho, Andriansyah
Agung Sucipto sendiri hadir melalui Zoom di Lapas Klas I Makassar, di dampingi empat penasehat hukum di ruang sidang, yaitu M. Nursal, Bobby Ardianto, Afdalis, dan Fernando.
Agung Sucipto di dakwa pasal 5 ayat (1) huruf a UU Tipikor atau Pasal 5 ayat (1) huruf b.
Kemudian dilapis atau dialternatifkan dengan pasal 13 UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.
Sementara Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat selaku Sekertaris PUPR Provinsi Sulsel, diduga menerima suap dan gratifikasi dengan nilai total Rp 5,4 miliar.
Alasannya, agar Agung Sucipto dipilih untuk menggarap proyek di Sulsel untuk tahun anggaran 2021.
Atas perbuatannya, Nurdin dan Edy dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Laporan tribuntimur.com,AM Ikhsan