Tribun Makassar
Warga Sudiang Tipu Puluhan Pencari Kerja, Begini Modusnya
Perekrutan itu dilakukan, kata Imam, saat perusahaan yang disebutnya tidak membuka lowongan kerja.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penipu puluhan pekerja dari berbagai daerah ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar.
Pelaku bernama Imam Subakti (27), warga BTN Pepabri Sudiang, Blok A7, Makassar.
"Yang bersangkutan (Imam Subakti) ini diduga telah melakukan tindak pidana penipuan terhadap puluhan masyarakat yang ditampung dalam sebuah rumah," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur Rakhman saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/6/2021) sore.
Pengungkapan itu, kata dia, bermula dari keresahan puluhan calon pekerja yang ditampung di salah satu rumah mewah di Jl Hertasning, Makassar.
Puluhan pekerja dari berbagai kabupaten dan kota di Sulsel dan beberapa provinsi lain itu, ditampung pelaku dengan dalih menjalani masa karantina sebelum diberangkatkan ke perusahaan tambang di Morowali.
Namun, hingga tiba jadwal pemberangkatan, puluhan calon pekerja itu tidak kunjung diberangkatkan Imam Subakti yang mengaku sebagai jasa penyalur tenaga kerja.
"Sejumlah orang ini merasa ditipu dan melaporkan ke kami. Kita mengamankan tidak lebih dari 24 jam, mereka (korban) membayar sekitar ada Rp 2 juta dan Rp 1 juta," ujarnya.
Selain itu, lanjut Jamal, pihaknya juga mengamankan 55 keping KTP milik calon pekerja yang dikuasai Imam Subekti.
Begitu juga berkas lamaran kerja para calon pekerja malang itu.
"Modusnya, saudara IM (Imam Subakti) ini memang hanya membujuk rayu korban, memang tidak ada pekerjaan dan tidak ada pemberangkatan, sehingga para korban merasa ditipu," beber mantan Kapolsek Panakkukang itu.
Sementara itu, Imam Subakti mengaku ia nekat melakukan aksi penipuan itu setelah tidak lagi bekerja di tempat kerjanya di Morowali.
Saya kerja karyawan di Morowali sampai bulan 4 kemarin. Tidak mi komandan. Iye (sudah menganggur)," jawabnya saat ditanya polisi apakah merekrut saat bekerja atau sudah menganggur.
Dalam aksinya itu, ngaku Imam, ia telah merekrut total 89 orang calon pekerja.
"89 orang komandan. Kalau dari Makassar ada 18 orang, standby di Makassar ada 55 orang," ujarnya.
Ia juga mengaku, metoder perekrutan yaitu melalui pesan berantai atau dari teman ke teman.