Varian Delta
Plt Gubernur Belum Pastikan Ada Corona Varian Delta di Sulsel
Virus covid-19 varian delta ini dianggap lebih ganas dari varian lainnya. Varian delta ini awalnya di identifikasi di India.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Virus corona varian baru, delta menggemparkan masyarakat.
Virus covid-19 varian delta ini dianggap lebih ganas dari varian lainnya.
Varian delta ini awalnya di identifikasi di India.
Bahayanya, virus ini sudah dideteksi menginfeksi masyarakat Indonesia di beberapa provinsi.
Seperti Banten, DKI, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Dikonfirmasi ke Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman soal varian baru tersebut, ia belum bisa memastikan apakah ada warga Sulsel yang terinfeksi.
Kata dia apapun jenisnya, virus corona harus tetap diwaspadai.
"Dinas Kesehatan yang tau secara rinci, tapi paling tidak tentang varian baru ini, apapun itu harus diwaspadai," ucap Andi Sudirman Sulaiman saat konferensi pers di Rumah Sakit Dadi, Makassar, Senin (28/6/2021).
Ia menjelaskan, covid-19 memang sangat banyak variannya, sama dengan influenza.
Karena itu, kuncinya adalah protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari penggunaan masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan.
"Yang paling penting bagaimana soal protokol kesehatan, kabupaten kota juga diminta tetap melaksanakan pengawasan secara terukur," paparnya.
Selain mengencangkan protokol kesehatan, Andi Sudirman juga meminta agar kegiatan perekonomian tetap berjalan.
"Intinya yang namanya covid yah kencang, ganas, dan sebagainya perlu diwaspadai, intruksinya bagaimana di Sulsel tetap kita perketat, pakai masker sekencang-kencangnya, menghindari kerumunan tapi tetap jalankan perekonomian karena ini harus beriringan," ujarnya.
Adik mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman ini menambah, upaya yang dilakukan Sulsel untuk mencegah penularan yang lebih luas, dengan memperketat pengawasan keluar masuk di bandara.
"Ini kan paling besar angka masuk dan keluarnya," ujarnya
Selain itu, para ASN juga dilarang untuk melakukan perjalanan ke luar daerah atau kota.
Kecuali untuk perjalanan dinas yang mendesak dan sifatnya wajib. (*)