Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Joko Widodo

BEM UI Gelari Jokowi The King of Lip Service Prof Azyumardi Azra: Kita Memerlukan Banyak Kritisisme

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra berkomentar atas kritik BEM UI ke presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Editor: Muh Hasim Arfah
twitter @ Azyumardi Azra
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azra menyampaikan kritik BEM UI ke presiden Joko Widodo atau Jokowi Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini dia sampaikan melalui akun twitternya, Senin (28/6/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM- Pro kontra terkait pemberian gelar The King of Lip Service Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI ) kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih terus bergulir.

Beberapa penggiat media sosial Ade Armando, Denny Siregar dan Ferdinand Hutahean mengkritik langkah pengurus BEM UI.

Bahkan, kritik keras datang dari Ade Armando yang tak juga adalah dosen Universitas Indonesia.

Salah satu kritik tajamnya adalah menyinggung mahasiswa nyogok masuk Universitas Indonesia.

“Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?.” tulis Ade Armando, Minggu (27/6/2021).  

Sementara itu, penggiat sosial media, Denny Siregar menulis,” Untuk adek mahasiswa, usahakan kalau mau mengkritik atau menghina Presiden sekalipun, pake nama sendiri bukan bersembunyi di balik nama institusi..Jantan dong. Masih remaja kok udah bencong..” tulisnya dikutip Tribun Timur, Senin (28/7/2021) pukul 13.52 wita.

Baca juga: WA BEM UI Dihack, Netizen Bandingkan Jokowi King of Lip Service & Meme Anies Joker dari Dosen UI

Sementara itu, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra menganggap sifat kritis saat ini sangat langkah.

Sehingga, pengurus BEM UI himbauan dan kekuatan moral yang kian langka keluar dari menara gading

“Kritik mereka, seperti yang disuarakan BEM UI, adalah  himbauan dan kekuatan moral yang kian langka keluar dari menara gading. Kita memerlukan semakin banyak kritisisme di tengah disrupsi dan disorientasi oligarki politik dinastik nepotis dewasa ini  (Azyumardi Azra, CBE).” Tulis di akun twitter @ Azyumardi Azra dikutip Tribun Timur, Senin (28/6/2021) pukul 13.47 wita.

 Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan sikap Rektorat Universitas Indonesia (UI) yang terlihat begitu arogan dalam menanggapi sikap kritis dari mahasiswanya.

Seperti diketahui, pihak Rektorat UI memanggil sepuluh mahasiswa pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI terkait unggahan "Jokowi: The King of Lip Service" pada Minggu (27/6/2021).

Baca juga: BEM UI Dipanggil Rektorat soal Poster Jokowi, Denny Siregar: Nah, Jadi Masalah kan? ABG Sok SJW sih

Menurut dia, sikap tersebut amat memalukan, sebab  seharusnya kampus  sebagai tempat diskusi, tapi kini malah dibungkam.

"Sebagai alumni UI, saya mengecam sikap Rektorat @univ_indonesia yang cenderung membungkam kebebasan berekspresi @BEMUI_Official," tulis Fadli Zon dalam akun Twitter @fadlizon, Senin (28/6/2021).

Ia menyebut, aksi pemanggilan yang dilakuan oleh jajaran Rektorat UI itu sungguh amat memalukan dan mencoreng nama baik lembaga pendidikan sebuah negara.

"UI harusnya mengkaji dan mendalami apa yang disampaikan BEM UI secara akademik. Coba masuk ke substansi dan argumentasi. Sungguh memalukan pakai “panggilan” segala," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi (KIP) UI, Amelita mengatakan, pemanggilan yang dilakukan pihak rektorat dilakukan sehari setelah postingan BEM UI mulai ramai dibicarakan sebagai bentuk langkah pembinaan kepada mahasiswa yang bersangkutan.

"Pemanggilan ini adalah bagian dari proses pembinaan kemahasiswaan yang ada di UI," ujar Amelita kepada Kompas.com, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Siapa Gus Nadirs Tokoh NU Bicara Soal Kritik BEM UI ke Presiden Jokowi? Bahas Pemimpin Otoriter

Selain itu, Amelita juga menyampaikan bahwa yang dilakukan BEM UI tersebut telah melanggar peraturan.

"Hal yang disampaikan BEM UI dalam postingan meme bergambar Presiden Republik Indonesia yang merupakan simbol negara, mengenakan mahkota dan diberi teks Jokowi: The King of Lip Service, bukanlah cara menyampaikan pendapat yang sesuai aturan yang tepat, karena melanggar beberapa peraturan yang ada," ujarnya.

Dalam hal ini, Amelita menekankan mengemukakan opini harus sesuai dengan aturan meskipun kebebasan berpendapat sudah diatur dalam undang-undang (UU).

"Seyogyanya harus menaati dan sesuai koridor hukum yang berlaku," katannya.

Tak Akan Turunkan

Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, dalam pertemuan menjelaskan menjelaskan maksud dan tujuan mengenai kritik terhadap presiden Jokowi melalui media sosial Twitter.

Baca juga: Sosok Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra: IPK Tinggi, Asisten Dosen dan Tetangga Jokowi

Leon datang bersama wakil ketua BEM, bersama ketua DPM dan Wakil Ketua DPM.

Leon mengatakan, pihak UI meminta alasan dan tujuan BEM UI memposting Meme presiden The King of Lip Service.

“Kami jelaskan juga di situ," ujar Leon, Minggu (27/6/2021) malam.

Leon mengatakan BEM UI sudah menjelaskan secara terang alasan posting tersebut.

Setelah pertemuan itu, pihak UI akan menindaklanjuti dengan menggelar pertemuan di tingkat pimpinan.

Birokrat UI mempermasalahkan juga mengenai personifikasi presiden Jokowi sebagai kepala lembaga Negara.

“(UI) akan membahasnya sesuai tata kelola universitas," katanya.

Ia menegaskan BEM UI tidak akan menurunkan posting tersebut meski ada panggilan dari direktur.

"Jadi, kami lebih banyak memberikan keterangan dan menegaskan posting tersebut tidak akan kami take down," katanya berjanji.(*)

Baca juga: Ade Armando: Mereka Memang Masuk UI dan Terpilih Jadi BEM tapi Gak Ada Jaminan Mereka Pintar

Baca juga: Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra Ikut Viral Pasca Beri Gelar The King of Lip Service ke Jokowi

Baca juga: BEM UI Buat Meme Presiden Jokowi, Jika KUHP Terbaru Berlaku Pengurus Bisa Masuk Penjara

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved