PPDB 2021
Sistem Zonasi PPDB 2021 Sulsel Banyak Keluhan, Prof Arismunandar: Siswa Diratakan, Fasilitas Tidak
"Kenyataanya adalah siswa sudah disebar ke semua sekolah tanpa membedakan mana favorit dan mana bukan, tapi fasilitasnya tidak," jelasnya.
"Melihat polemik yang terjadi seperti itu tiap tahunnya, saya khawatir nanti mutu luaran sekolah malah menurun," ujarnya.
Jangan sampai, lanjut Arismunandar, siswa pintar tapi di sekolah yang fasilitasnya kurang malah akan menurun kemampuannya.
Sedangkan yang kemampuan biasa atau kurang di sekolah dengan fasilitas lebih baik, tapi tidak juga meningkat.
"Mungkin ini masih sebatas dugaan dan asumsi, tapi perlu juga diwaspadai.
"Bagus juga ini menjadi obyek penelitian. Perbandingan sekolah sebelum dan setelah zonasi seperti apa luarannya," kata Arismunandar.
Sementara itu, Dewan Pendidikan Provinsi Sulsel Dr Adi Suryadi Culla sependapat dengan dugaan Prof Arismunandar.
"Selayaknya kita waspada dengan kondisi itu. Ini bisa menjadi tema penelitian yang menarik," ujarnya.
"Apalagi kalau kita pikir, kenapa kita selalu kekurangan SDM guru, padahal jumlah guru honorer hingga lulusan perguruan tinggi profesi guru juga setiap tahun bertambah," ujarnya.
Kecurangan di PPDB Zonasi
Pada kesempatan itu, Adi Suryadi Culla mengatakan permasalahan di PPDB jalur Zonasi ini juga makin banyaknya kecurangan yang terjadi.
Seperti ada yang mengurus kartu keluarga jauh-jauh hari yang dekat dengan sekolah tujuan.
"Banyak kita dengar itu, pindah kartu keluarga ke jalur keluarga yang dekat dengan sekolah incaran," ujar Dosen FISIP Unhas ini.
"Atau mengurus ke keluarga yang meski tidak dikenal tapi dekat dengan sekolah.
"Atau malah, anak tersebut ngekos dekat dengan sekolah, ini untuk menunjukkan benar aktivitasnya dekat sekolah," lanjutnya.
Bahkan, Adi Suryadi mendapat kabar jika ada kelemahan dari sistem jaringan seluler dan GPS.