Tewas Tenggelam
Penjelasan Polisi Terkait Murid Tewas Tenggelam di Luwu, Bakal Dilakukan Pengamanan di Sekolah
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jon Paerunan mengatakan, orangtua murid tidak menerima dengan kejadian tersebut.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUWU.COM, BUA - Murid yang tewas tenggelam di Sungai Labokke diduga tidak tahu berenang.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jon Paerunan mengatakan, orangtua murid tidak menerima dengan kejadian tersebut.
"Menurutnya ini merupakan kelalaian para guru yang tidak melakukan pengawasan terhadap para muridnya," ujar AKP Jon Paerunan dalam rilisnya ke Tribun Timur, Sabtu (26/6/2021) malam.
Olehnya itu, Polres Luwu merekomendasikan pengamanan di gedung sekolah.
Serta kepada guru-guru yang dapat menjadi sasaran amukan keluarga korban yang tidak menerima atas kejadian ini.
"Kiranya dilakukan pengamanan terhadap gedung sekolah serta kepada guru-guru yang dapat menjadi sasaran amukan keluarga korban yang tidak menerima atas kejadian ini," sambungnya.
Polres Luwu juga meminta Babinkamtibmas melakukan penggalangan terhadap keluarga dekat korban untuk tetap tenang.
Diberitakan sebelumnya, tiga siswa SDN 364 Labokke tenggelam di Sungai Labokke, Dusun Labokke, Desa Puty, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/6/2021).
Dari tiga siswa yang tenggelam, satu diantaranya tewas.
Korban tewas bernama Ayu Lestari (8).
Sementara yang selamat bernama Aida (10) dan Berkah (10).
Ketiganya merupakan warga Dusun Labokke.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (26/6/2021) sekitar pukul 09.00 Wita.
"Tiga orang anak tersebut tenggelam di Sungai Labokke," kata Paerunan saat dikonfirmasi Sabtu malam via pesan WhatsApp.
Paerunan menceritakan kronologis kejadian.
Pagi tadi sekitar pukul 08.30 Wita korban bersama teman-temannya berkumpul di SDN 364 Labokke.
Dalam rangka penerimaan rapor.
Kemudian korban bersama teman-teman siswa lainnya menuju sungai.
Sungai berada di belakang sekolah untuk makan-makan bersama dengan guru-gurunya.
Namun beberapa siswa berenang tanpa sepengetahuan gurunya.
Kemudian salah satu siswa melaporkan kepada gurunya bahwa ada siswa yang tenggelam dan hilang.
Kemudian guru-guru melakukan pencarian dan menemukan dua orang siswa dalam kadaan selamat.
"Kemudian satu orang siswa hilang, hingga beberapa saat kemudian ditemukan oleh masyarakat yang melakukan pencarian dalam keadaan meninggal dunia," ujar Paerunan.