Tribun Sulsel
Sulsel Masih Kekurangan Benih Padi dan Jagung
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel menyebut Sulsel masih kekurangan benih padi dan jagung.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN,TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ardin Tjatjo menyebut Sulsel masih kekurangan benih padi dan jagung.
Ardin menyebut, potensi tanam dalam setahun sebanyak 1,2 juta hektar dengan kebutuhan benih 30 ribu ton.
Sementara benih bantuan tahun 2021 hanya 13.315 ton atau 11,05 persen.
"Ini masih kurang, kita masih butuh banyak benih padi melihat potensi tanam Sulsel sangat besar," ucap Ardin Tjatjo kepada tribun-timur.com, Jumat (25/6/2021).
Begitu juga dengan komoditi jagung.
Jagung memiliki potensi tanam 500 ribu hektar dalam setahun dengan kebutuhan benih 7,500 ton.
"Benih bantuan tahun 2021 hanya terpenuhi 1.694 ton atau 22,60 persen," tuturnya.
Untuk mendukung strategi percepatan tanam kata Ardin dibutuhkan penyedia sarana produksi, benih, pupuk, dan pestisida tersedia dalam jumlah dan kualitas yang mencukupi dan tepat waktu.
Soal realisasi luas tanam, dari April hingga Juni sebanyak 225.543 hektar luas tanam padi yang digarap.
Targetnya, hingga September mendatang sebanyak 612.661 luas tanam padi.
Sementara untuk jagung, ditargetkan 179.174 hektar hingga bulan September.
Namun realisasinya baru diangka 36,24 persen atau 64.937 hektar lahan yang bisa ditanami.
Ardin mengaku, luas tanam dan luas panen akhir-akhir ini kurang intensif.
"Ini menjadi catatan dan perhatian yang serius. Pendataan dan pelaporan harus ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi," ujarnya.
Lanjut Ardin, sektor pertanian pada tahun 2020 telah memberi sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 22,46 persen .
Karena itu, pertanian harus dilakukan secara bersama dan terpadu, baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat.(*)