Tribun Maros
Takut Gaji 13 Tak Dibayarkan, Ratusan ASN Ramai-ramai Vaksinasi Covid-19
Takut Gaji 13 Tak Dibayarkan, Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Ramai-ramai Vaksinasi Covid-19
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Maros berbondong-bondong mengikuti Vaksinasi covid-19 di Gedung Serba Guna, Selasa (22/06/2021).
Mereka ramai-ramai ikut vaksinasi usai Bupati Maros AS Chaidir Syam mengumumkan bahwa pencairan gaji 13 ini hanya memprioritaskan ASN yang telah melakukan vaksinasi covid-19.
Banyaknya ASN yang menyerbu tempat Vaksninasi alhasil menciptakan kerumunan massa.
Bupati Maros, Chaidir Syam menuturkan pihaknya sengaja mengambil langkah ini untuk memberikan kesempatan kepada ASN untuk mengambil peran dalam memutus mata rantai covid-19 di Kabupaten Maros.
Tak hanya itu, perintah untuk melakukan vaksinasi ini sejak jauh-jauh hari digaungkan oleh pemerintah pusat.
"ASN ini kan harusnya memang jadi contoh bagi masyarakat. Nah makanya kami mengeluarkan edaran untuk tidak memberikan gaji ke 13 bagi ASN yang belum vaksin. Makanya membludak begitu. Tapi kami sudah perintahkan untuk ditertibkan," kata Bupati Maros, Chaidir Syam kepada tribun-timur.com.
Sejak pemerintah gencar melakukan vaksin ke masyarakat, ASN yang seharusnya menjadi prioritas justru tidak optimal.
Tercatat, dari sekitar 7.000 ASN di Maros, hanya ada sekitar 30 persen saja yang telah divaksin mulai dari dosis pertama dan kedua.
"Memang sangat jauh dari harapan, makanya kita ambil tindakan tegas begitu. Nah ini laporannya baru ada sekitar 30 persen ASN yang ikut vaksin. Harusnya-kan sudah selesai semua," lanjutnya.
Bupati berharap seusai vaksin massal di kalangan ASN ini, tingkat partisipasi ASN dalam melakukan vaksin bisa meningkat dan mencapai rata-rata 85 persen.
"Kalau melihat tadi kondisi di gedung serba guna, kita optimis pelaksanaan vaksin dikalangan ASN bisa mencapai 85 persen. Kalau ada yang tidak divaksin maka harus melampirkan surat keterangan dari tidak bisa divaksin dari dokter," terangnya.
Saat ini, jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 15.699 orang.
Sementara untuk dosis kedua baru sekitar 10.780 orang.
Lambatnya proses vaksinasi ini dikarenakan banyak warga yang mangkir dari jadwal vaksin dan masih banyak yang percaya dengan berita hoaks tentang efek vaksin.
"Yah jadi memang banyak yang mangkir dan banyak juga yang masih percaya dengan hoaks soal vaksin. Makanya kami tidak berhenti mengimbau agar tidak usah percaya berita hoaks begitu. Mudah-mudahan progres vaksinasi kita ini terus bertambah," ujarnya.