Tewas Tersambar Petir
Cerita Tetangga Korban Tewas Tersambar Petir di Takalar, Dikenal Baik dan Tulang Punggung Keluarga
Isak tangis menyelimuti suasana rumah duka Firman Dg Nimbang (35), korban yang tewas tersambar petir, Selasa (22/6/2021) petang.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Isak tangis menyelimuti suasana rumah duka Firman Dg Nimbang (35), korban yang tewas tersambar petir, Selasa (22/6/2021) petang.
Terlihat di rumah duka di Kampung Bontoparang, Kelurahan Bontokadatto, Kecamatan Polongbangkeng Selatan (Polsel) Kabupaten Takalar, tampak ramai.
Disana sanak saudara maupun kerabatnya mendatangi rumah duka untuk melayat.
Istri dan keluarga Firman tak bisa menahan tangis mereka.
Tetangga korban Naharia, menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Firman.
Menurut dia, korban merupakan tulang punggung keluarganya.
"Dia (korban) tulang punggung keluarganya," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Selasa petang.
Keseharianya bertani untuk mengais rejeki.
Dari hasi bertani, Firman menghidupi dan membiayai istri dan dua anaknya yang masih kecil.
Ia juga dikenal baik dan pekerja keras.
Sebelumnya diberitakan, Firman Dg Nimbang (35) tewas tersambar petir, Kampung Bontoparang, Kelurahan Bontokadatto.
Kapolsek Polsel, AKP Idrus menjelaskan kronologi korban yang tewas tersambar petir itu.
Korban saat itu sedang bertani di sawah. Ketika Firman ingin pulang, hujan turun.
Ia pun berlari untuk pulang ke rumahnya. Sekira satu kilometer dari sawah, korban tersambar petir.
Akibatnya, korban mengalami luka bakar dan meninggal dunia.
"Korban meninggal di TKP," ujarnya.
Laporan Wartawan Kontributor Tribuntakalar.com, Sayyid Zulfadli