Ruang Publik LSKP
Diskusi LSKP, Luna Vidya: Jadilah Seperti yang Kamu Mau,Jangan Berkutan Gender Terjerat Diskriminasi
Ruang Publik LSKP Edisi #1 bahas masalahan sosial kontemporer dengan prespektif gender yang apik. Diskusi dikemas interaktif dan komprehensif.
Juga Aflina banyak berbicara tentang kekeliruan yang berkembang terkait perbedaan seks dan pembagian gender yang hadir ditengah masyarakat. Serta, situasi krisis gender dan pemaknaan fasilitas publik yang kurang aksesibel.
“Sebenarnya seks, orientasi seksual, ekspresi gender dan ragam seks saling berkolesi dalam bentuk ketidakadilan gender dengan akar penindasan yaitu patiarki. Terlebih lagi peradaban Bugis terkait dengan ragam gender yaitu pria (orane), wanita (makunrai) calalai, calabai dan bissu. Situasi kritis gender saat ini yaitu pemaknaan ruang publik di dunia nyata dan dunia maya, berkaitan dengan akses perempuan dalam mewujudkan keadilan gender dan mengekspresikan representasi politiknya,” jelas Aflina Mustafaina.
Edisi #1 Ruang Publik LSKP semakin menarik ketika Andi Ina Kartika Sari selaku Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2019-2024 yang bergabung kedalam aplikasi zoom meeting melalui Studio di Kantor Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP).
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari hadir memberikan gambaran terkait aktivis dan motivasi Ina Kartika dalam menjalankan sebagai sosok pemimpin perempuan dan perwakilan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya terjun ke dunia politik merupakan tirah politik yang mendorong saya hadir di DPRD dan menjadi representasi perempuan. Saya mengawali peran sebagai anggota DPRD Sulawesi Selatan sejak tahun 2009 hingga saat ini. Motivasi terbesar saya yaitu perjuangan almarhuma ibunda saya yang juga berada di dunia politik. Beliau menanamkan nilai bagi saya bahwa hak-hak yang harus didapatkan oleh perempuan yang perlu diperjuangkan oleh perempuan juga,” jelas Andi Ina Kartika Sari.
Ungkapan Andi Ina Kartika Sari disambut dengan penuh antusias.
Ditambah ulasan kritis dari Luna Vidya selaku host.
Pertanyaan yang hadir dari peserta zoom meeting disampaikan kepada ketiga narasumber dengan bahasan singkat, padat dan jelas, serta langsung mengarah pada poin bahasan.
Salah satu pertanyaan hadir dari seorang peserta perwakilan dari organisasi kepemudaan yang juga konsen di isu gender.
“Bagaimana solusi atas hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh milenial, utamnya perempuan. Sehingga, partisipasi kita lebih kuat?, serta bagaimana milenial mampu memberikan pemahaman masyarakat global tentang hal ini?” ungkap Dian, anggota komunitas Indonesian Future Leader Chapter Sulsel.
Kedua narasumber dan Andi Ina Kartika Sari menyambut dengan baik pertanyaan dan tanggapan kritis dari peserta Ruang Publik LSKP Edisi #1.
Selaku aktivis perempuan, Aflina Mustafaina mengangkat bahasan terkait pentingnya informasi dan data yang berkaitan dengan gender, supaya tidak lagi hadir bias oleh masyarakat.
“Perlunya penyajian data untuk mengangkat kembali informasi-informasi yang berkaitan engan gender. Solusinya yakni milenial dapat memperoleh informasi melalui e-book untuk dijadikan konten yang memiliki pesan positif agar bisa diterima di masyarakat,” jelas Aflina Mustafaina yang saat ini aktif juga sebagai trainer pendidikan politik.
Dialog panjang yang dihadirkan oleh host dan narasumber Ruang Publik Edisi #1 membuka banyak insight baru bagi peserta Ruang Publik LSKP Edisi #1. Tepat pukul 18.10, ketiga narasumber memberikan closing statemen Ruang Publik LSKP Edisi #1.
“Milenial harus banyak mengambil peran dalam dunia politik. Jabatan sebagai amanah yang dipercayakan kepada saya saat ini akan menjadi kekuatan dan jalan bagi saya untuk memperjuangkan hak-hak dan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang adil. Palu yang menjadi amanh bagi saya akan saya gunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentigan rakyat Sulawesi Selatan,” Andi Ina Kartika Sari.