Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Jumardin Warga Makassar Beli Mobil dan Punya Usaha Kos-kosan dari Keuntungan sebagai Agen BRILink

Ia bertolak meninggalkan Kota Kalong, julukan Kabupaten Soppeng, pada tahun 2003, dengan memboyong istri dan anaknya.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/MUH ABDIWAN
Jumardin, agen BRILink di Jl Abubakar Lambogo (Ablam), Makassar, foto di depan tokonya, Jumat (11/6/21). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Butuh keberanian untuk membuat perubahan dalam hidup.

Jumardin (41), seorang petani di Kabupaten Soppeng, Sulsel, nekat menginjakkan kaki di kota metropolitan Makassar untuk mengais rejeki.

Ia bertolak meninggalkan Kota Kalong, julukan Kabupaten Soppeng, pada tahun 2003, dengan memboyong istri dan anaknya. Berharap mendapat kehidupan yang lebih layak di Makassar.

Lelaki kelahiran 1980 ini memulai usaha kecil-kecilan di Jl Abubakar Lambogo (Ablam), Makassar, dengan membuka 'gadde-gadde' atau kios kelontongan.

Pekerjaan itu ditekuni selama delapan tahun, dari 2003 hingga 2011, dengan keuntungan 10 persen dari pendapatannya per hari.

"Kalau misalnya dapat Rp 1 juta per hari, yah keuntungan cuma Rp 100 ribu," ucap Jumardin.

Seiring perjalanan waktu, Jumardin kemudian memutuskan menjadi agen BRILink. Dan usaha ini, membawa berkah untuknya.

Keuntungan yang diraup, dia pakai untuk memperbaiki rumah, membeli motor, mobil, hingga membuat usaha baru, usaha kos-kosan.

Dimulai pada tahun 2014 lalu, oleh rekannya yang bekerja sebagai pegawai BRI, Jumardin ditawarkan menjadi agen BRIlink saat launching perdana.

Ia berani mempertaruhkan modal Rp10 juta meski belum yakin akan hasilnya.

Perjalanan yang ditempuh tentu tak mudah, ia butuh meyakinkan masyarakat untuk bergabung sebagai nasabah.

"Susah sekali cari nasabah, untung ada jualan campuran. Kalau ada yang belanja biasa saya sampaikan ada layanan transfer, tarik tunai, dan pembayaran lainnya," bebernya.

Ia menerapkan konsep pelayanan 24 jam tanpa istirahat. Bagi ayah tiga anak ini, pelayanan yang ramah dan terbuka menjadi salah satu faktor pelanggan tertarik bertransaksi di tempatnya.

Padahal, lokasi tokonya tak jauh dari hiruk pikuk perkotaan, sekitar 5 menit dari Jalan AP Pettarani.

Perantau asal Jawa mendominasi pelayanannya, sekira 70 persen.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved