Tribun Makassar
Jumardin Warga Makassar Beli Mobil dan Punya Usaha Kos-kosan dari Keuntungan sebagai Agen BRILink
Ia bertolak meninggalkan Kota Kalong, julukan Kabupaten Soppeng, pada tahun 2003, dengan memboyong istri dan anaknya.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Imam Wahyudi
"Orang Jawa biasanya kalau pulang kerja mereka langsung menyetor disini. Mereka tidak simpan uang di rumah," sebutnya.
Dengan sistem sharing fee 50-50 dengan pihak BRI, dalam satu kali transaksi, suami dari Suriani (35) ini, hanya mendapat Rp 500 ditambah Rp 1500 tarif untuk tiap nasabah.
Seiring berjalannya waktu, nilai sharing fee bertambah, dari Rp 1000 menjadi Rp 3 ribu. Sehingga keuntungan per satu kali transaksi Rp 1500 diluar dari tarif yang dikenakan ke nasabah.
Rata-rata transaksi per harinya 100 nasabah, bahkan bisa mencapai 5 ribu nasabah per bulan.
Tak ayal, Jumardin mendapat peringkat pertama sebagai transaksi agen Brilink terbesar sekaligus pertama di BRI Kc Panakkukang, Makassar.
Semenjak menjadi Agen Brilink, sudah banyak fasilitas yang Jumardin dapatkan dari BRI. Seperti TV, HP dan mesin hitung uang.
Dalam sebuah perjalanan tentu ada bebatuannya, hal itu juga dirasakan Jumardin. Ia beberapakali dapat sial karena ditipu nasabah.
Misalnya, ada nasabah yang pura-pura ingin mentransfer. Setelah transferan berhasil, nasabah langsung bergegas pergi tanpa membayar transferan yang sudah dikirimkan ke rekening tujuan.
"Sudah berkali-kali. Ada juga yang salah nomor rekeningnya. Kalau itu kesalahan kami, yah dikembalikan uangnya," ujarnya.
Namun, setiap kesalahan dijadikan perjalanan.
"Dalam melakukan pelayanan, yang paling penting adalah ketelitian," kata Jurmardin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/i-jl-abubakar-lambog34rfe.jpg)