Tribun Luwu Timur
29 Kasus DBD Ditemukan di Luwu Timur Selama Lima Bulan, Terbanyak Bulan Mei
Sebanyak 19 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Luwu Timur per Juni 2021.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Sebanyak 19 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Luwu Timur per Juni 2021.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.
Berdasarkan data Dinas kesehatan Luwu Timur melalui Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), kasus ditemukan sejak Januari hingga 11 Juni 2021.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Luwu Timur, Aflrida Lembang mericinkan jumlah kasus periode Januari hingga 11 Juni 2021.
Pada Februari ada 2 kasus, Maret 2 kasus, April 2 kasus, Mei 15 kasus dan Juni 8 Kasus," kata Alfrida, Jumat (11/6/2021).
Berdasarkan data itu, Alfrida mengatakan penambahan kasus terbanyak terjadi pada bulan Mei dengan 15 kasus.
Alfrida mengatakan kasus DBD ini menyebar disejumlah kecamatan yaitu Wasuponda, Nuha, Towuti, Burau dan Malili.
Dimana Kecamatan Malili adalah penyumbang terbanyak dengan 9 kasus tersebar di Desa Puncak Indah, Balantang, Atue dan Wewangriu.
Dalam upaya mencegah penularan DBD, Dinas Kesehatan Luwu Timur melakukan fooging atau pengasapan di daerah terdapat kasus DBD.
Fogging juga dilakukan di Rusun Endra Dharmalaksana 99 Polres Luwu Timur dan rumah warga.
Menurut Alfrida, saat ini petugas dari terus melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai DBD ini.
Selain fogging fokus yang sifatnya memutus mata rantai penyebaran DBD, juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Sosialisasi menyangkut budaya 3 M yaitu menguras, menutup dan mengurai sampah untuk memberantas sarang nyamuk malaria aedes aegypti.
Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, Rosmini Pandin mengatakan mewabahnya DBD menandakan perilaku hidup bersih dan sehat harus terus dibudayakan.
"Jadi selain Covid-19, DBD harus dicegah dengan 3M untuk mencegah reproduksi nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah," kata Rosmini.