Asrizal H Asnawi
Siapa Asrizal H Asnawi? Anggota DPR Aceh Gugat Presiden Jokowi Rp 2,6 Triliun Soal Pengelolaan Migas
Asrizal H Asnawi tak lain anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan gugatannya telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dengan demikian, gaji bersih pertama kali yang diterima Asrizal adalah Rp 10.311.561.
Sementara gaji terakhir yang diterima Asrizal pada bulan September 2019 naik tajam, menjadi 33.757.155.
Jumlah itu dipotong untuk zakat Rp 167.255, arisan umum Rp 1.050.000, partai Rp 3.790.835, fraksi Rp 500.000, dan BPJS Rp 160.000.
Total pemotongan adalah Rp 5.668.090.
Dengan demikian jumlah gaji bersih yang terakhir diterima Asrizal sebagai anggota DPRA periode 2014-2019 adalah Rp 28.089.065.
“Terdapat lonjakan gaji yang signifikan tepatnya di tahun 2017, di mana TKI naik dan tunjangan transportasi diberikan. Sebelumnya hanya diberi mobil dinas dan bon bahan bakar minyak,” tulis Asrizal dalam postingan tersebut.
3. Diperiksa polisi
Pada 4 Mei 2021 lalu, Asrizal telah memenuhi panggilan penyidik Tipikor Dit Reskrimsus Polda Aceh.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini dipanggil terkait dugaan kasus korupsi dana bantuan pendidikan (beasiswa) pada tahun 2017.
Kasus ini juga diduga melibatkan beberapa anggota DPRA.
Nama Asrizal, seperti diberitakan sebelumnya, satu dari enam Anggota DPRA aktif yang dipanggil polisi terkait dugaan kasus tersebut.
Kepada media ini, Rabu (5/5/2021), Asrizal H Asnawi mengaku telah memenuhi panggilan polisi, Selasa (4/5/2021).
"Alhamdulillah Selasa 4 Mei 2021 kemarin saya sudah menghadap penyidik di unit Tipikor Polda Aceh.
Sesuai surat pemanggilan yang saya terima, saya dipanggil sebagai saksi, surat saya terima hari Senin 3 Mei atau sehari sebelumnya," kata Asrizal.
Asrizal mengaku, dirinya datang ke Polda Aceh dan pemeriksaan dimulai dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.
"Kurang lebih sebelum azan Zuhur berkumandang, proses sudah selesai," katanya.
Ia mengaku, penyidik Polda Aceh sangat profesional melaksanakan tugas sepanjang melakukan pemeriksaan.
Asrizal menyebutkan, dirinya ditanyai beberapa pertanyaan terkait dua nama yang Ia usulkan dalam pokir Anggota DPRA di APBA tahun 2017 yang bernilai Rp 80 juta.
"Sekarang saya sudah lega, keluarga saya juga sudah lega, teman teman saya pun lega karena prosesnya sudah berjalan.
Karena isu beasiswa ini sangat menghancurkan reputasi saya dan keluarga," ungkap Asrizal.
Dengan isu yang dulunya berkembang, Asrizal mengaku tidak nyaman.
Terutama dengan penerima manfaat bantuan pendidikan yang dia usulkan tersebut.
"Seolah-olah beasiswa yang kami usulkan adalah haram dan sebuah kesalahan.
Padahal program pengusulan beasiswa adalah bagian dari program Pemerintah Aceh yang juga bisa diusulkan oleh anggota DPRA.
Verifikasi syarat dan kelengkapan data penerimanya, itu urusan pemerintah," jelasnya.
Namun Asrizal sadar bahwa kondisi tersebut adalah risiko seorang politisi sepertinya.
"Apapun yang kami lakukan menjadi menarik untuk dibahas oleh media dan masyarakat, ibarat kita mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya, kalo nggak nabrak, ya ditabrak.
Saya terima konsekwensi ini karena saya senang, dua orang yang saya berikan beasiswa, keduanya lulus.
Seorang sebagai Master Kesehatan (S2) dan satu orang lagi sudah bergelar Doktor (S3)," kata Asrizal.
Asrizal pun berkeinginan untuk melanjutkan program atau usulannya dalam kerja-kerjanya di DPRA saat ini.
"Ada keinginan saya untuk melanjutkan usulah pokir melalui program beasiswa di APBA.
Tetapi trauma atas isu macam-macam beredar di masyarakat membuat saya ragu.
Karena baik saja yang kita lakukan, belum tentu baik ditanggapi orang lain," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kadernya Gugat Jokowi soal Blok Migas, PAN Minta Utamakan Dialog"
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Asrizal H Asnawi yang Gugat Presiden Jokowi Rp 2,6 Triliun, Kerap Bagi-bagi Umroh Gratis