Santri Bone ke Al Azhar Mesir
Ketua ICATT: Kuliah di Universitas Al Azhar Mesir Mudah, Naik Tingkat yang Sulit
Kementerian Agama setiap tahunnya pun melakukan ujian tes untuk ke Timur Tengah, salah satunya ke Al Azhar.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menempuh pendidikan di kampus terbaik adalah suatu kebanggaan.
Bukan hanya kebanggaan sendiri, bahkan juga menjadi kebanggaan daerahnya.
Salah satu perguruan tinggi islam terbaik dunia adalah Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Banyak orang yang ingin menempuh pendidikan di sana, namun tak kesampaian.
Lantas bagaimana prosedur masuk kuliah di Al Azhar Mesir?
Ketua Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT), Andi Aderus, menjelaskan bahwa secara prosedur bebas masuk, selama ijazahnya diakui Al Azhar.
"Biasanya yang ketat adalah tingkat kelulusan itu betul-betul tidak ada namanya main. Masuk di Al Azhar mudah, ujian kenaikan tingkatnya sulit," jelasnya saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (30/5/2021).
Khusus di Indonesia, tidak semua orang bebas belajar di Al Azhar.
Terdapat kerja sama yang melibatkan Kementerian Agama, Kedutaan Indonesia di Kairo dengan Al Azhar.
"Saya pribadi berpendapat tentu ini diajukan negara kita. Secara umum kan tidak ada aturan itu, siapapun mau masuk selama diakui ijazahnya itu bebas masuk," katanya.
Karena ada kerja sama tersebut, Al Azhar tidak bisa menerima mahasiswa dari Indonesia tanpa ada rekomendasi dari Kementerian Agama dan Kedutaan Indonesia di Mesir.
Kementerian Agama setiap tahunnya pun melakukan ujian tes untuk ke Timur Tengah, salah satunya ke Al Azhar.
Mereka yang lulus dua macam, yakni beasiswa dan non beasiswa.
Khusus untuk beasiswa jumlahnya hanya 20 untuk seluruh Indonesia.
Namun, Al Azhar memberikan jatah khusus untuk beasiswa ke Gontor 80 orang.