Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Santri Bone ke Al Azhar Mesir

Ketua ICATT: Kuliah di Universitas Al Azhar Mesir Mudah, Naik Tingkat yang Sulit

Kementerian Agama setiap tahunnya pun melakukan ujian tes untuk ke Timur Tengah, salah satunya ke Al Azhar.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
Dokumen pribadi
Ketua Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) Andi Aderus 

"Kedutaan Mesir yang ada di Jakarta dikasi jatah 30, artinya dia menyeleksi untuk beasiswa itu. Termasuk pesantren yang ada di Sulawesi itu yaitu Pesantren Ujung Bone, ada jatahnya 10 juga untuk beasiswa," jelasnya.

Sedangkan untuk mereka yang lulus non beasiswa ditanggung sendiri mahasiswa dan keluarganya.

"Tiketnya, biaya hidupnya di sana. Karena Al Azhar tidak memungut bayaran bagi mahasiswa. Belajar di Al Azhar gratis belajarnya. Biaya hidup saja kita bayar, kemudian tiket," ucapnya.

Untuk kuota, Kementerian Agama hanya meluluskan sekitar 1500 orang.

Calon mahasiswa yang hendak mendaftar di luar kota itu pun akan mengalami kendala karena tak mendapatkan rekomendasi Kementerian Agama dan Kedutaan RI.

"Jangan ada berangkat tanpa melalui kelulusan di Kementerian Agama. Kalau ada misalnya agen-agen yang mau mengajak anak kita, dia mengurus sendiri tanpa melalui tes di Kementerian Agama itu pasti bermasalah di Mesir," tegasnya.

Untuk tahun ini, khusus di Sulawesi terdapat sekitar 62 orang yang dinyatakan lulus.

Andi Aderus menilai kuota tersebut terbilang sedikit karena mewakili Indonesia bagian timur.

"Dari 1500 orang hanya 62, itu sedikit. Setidaknya 500 mungkin karena kita terdiri dari beberapa provinsi di Indonesia timur. Semua testing di sini," katanya.

Sampai hari ini, Andi Aderus menyebut ada sekitar 500 mahasiswa Sulawesi di Universitas Al Azhar Mesir.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved