Universitas Hasanuddin
Terinspirasi Etos Jepang, Guru Besar FIKP Unhas Ganrung Menulis, Kini Hasilkan 16 Karya
Terinspirasi etos warga Jepang, Guru Besar FIKP Unhas, Prof Andi Iqbal Burhanuddin, ganrung menulis hasilkan 16 karya buku
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terinspirasi etos warga Jepang, Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Andi Iqbal Burhanuddin, ganrung menulis.
Prof Andi Iqbal Burhanuddin kini sudah hasilkan 16 karya buku yang sudah diterbitkan.
Prof Andi Iqbal Burhanuddin, bercerita awal dirinya mulai menulis buku.
Ini diceritakannya dalam Kopdar Virtual Komunitas SEVIMA, bekerja sama Duniadosen.com dan Penerbit Deepublish, Senin (24/5/2021) secara virtual, via aplikasi Zoom.
Bagi Prof Iqbal, menulis adalah upaya mengekpresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan.
Menulis bukan bakat yang dibawa sejak lahir, namun merupakan keterampilan.
"Bisa dilakukan semua orang dengan mempelajari dan dilatih, saya kira mampu menulis," katanya.
Prof Iqbal bercerita bahwa dirinya mulai menulis setelah menyelesaikan studi di Jepang.
"Saya selama di Jepang melihat masyarakat Jepang tinggi dia punya minat baca, dimana-mana mereka membaca, berdiri di stasiun," ceritanya.
Menurutnya, minat baca yang tinggi masyarakat Jepang itu didukung oleh penerbit buku.
Setiap ada buku baru terbit di Eropa atau Amerika, sudah ada juga versi Jepangnya.
"Mereka tidak terhalang menimba ilmu karena keterbatasan bahasa," jelasnya.
Ketika pulang dari Jepang, Prof Iqbal diberi tanggungjawab untuk menjadi koordinator salah satu mata kuliah.
Dirinya pun bingung dengan buku pegangan mahasiswa yang itu-itu saja dipakai, sama dengan ketika ia kuliah.
"Setelah itu saya mengumpulkan literatur-literatur untuk mencoba bagaimana menulis, di situ awalnya," katanya.